Hasil Pertemuan Moeldoko Dan Pengurus Demokrat di Hotel Rasuna Bocor, Galang KLB

Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal (Purn) Moeldoko. (pojoksatu.id)

IDTODAY NEWS – Pertemuan sejumlah pengurus DPC Demokrat dari daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) dengan Kepala Kantor Staf Presiden, Moeldoko di Hotel Rasuna, Setiabudi, Jakarta Selatan, bocor ke publik.

Dikutip dari Tempo, anggota DPR RI dari Demokrat Jhoni Allen Marbun dan mantan Bendahara Umum Demokrat Muhammad Nazaruddin turut membantu memfasilitasi pertemuan pengurus DPC Demokrat dengan Moledoko.

Menurut dokumen pemeriksaan internal Partai Demokrat, pengurus DPC Demokrat dari Kalsel diajak ke Jakarta dengan alasan hendak diberi bantuan banjir pada 27 Januari 2021.

Di Jakarta, ternyata mereka dikumpulkan di Hotel Rasuna, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Awalnya, mereka dikumpulkan di ruangan 2805. Nazaruddin dan Jhoni disebut hadir dalam pertemuan sekitar pukul 21.00 WIB tersebut.

Baca Juga  Jelang Pemeriksaan Habib Rizieq, Pangdam Jaya Tiba di Polda Metro

Menurut dokumen tersebut, Nazaruddin membeberkan rencana kongres luar biasa (KLB) untuk merebut kursi ketua umum dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Nazaruddin mengklaim KLB sudah didukung 260 DPD dan DPC Demokrat yang mayoritas dari Pulau Jawa, tetapi masih membutuhkan 100 dukungan lagi.

KLB itu disebut-sebut akan mengangkat Moeldoko menjadi ketua umum menggantikan AHY.

Nazaruddin, menurut pengakuan pelapor, menyatakan Moeldoko akan mampu mengerek popularitas dan elektabilitas Demokrat menjadi partai dengan peringkat suara kedua terbanyak di parlemen. Sedangkan Jhoni mengatakan kepemimpinan AHY perlu diganti karena tak memperhatikan pengurus di daerah.

Jhoni juga berujar sosok Moeldoko dapat menggantikan kepemimpinan AHY yang dinilai masih kurang. Sebab, Moeldoko merupakan mantan Panglima TNI yang memiliki pangkat lebih tinggi dari AHY.

Baca Juga  Pilkada 8 Hari Lagi, Anggota DPR Gerindra: Jaga Persatuan Hindari Pepecahan

Dari ruangan 2805, mereka diminta berpindah ke ruangan 2809. Moeldoko disebut-sebut ada di ruangan itu.

Menurut dokumen, Moeldoko disebut mengatakan akan maju sebagai ketua umum Demokrat dan akan membesarkan partai. Caranya adalah menggunakan Bintara Pembina Desa (Babinsa).

Di situ, Jhoni mengatakan Demokrat dikhawatirkan tak mencapai ambang batas parlemen 5 persen di 2024 dan tak mempunyai anggota DPR di 2029.

Pelapor mengatakan pertemuan di ruangan ini berlangsung tak lama karena Moeldoko masih ada pertemuan lain dengan pembahasan sama.

Ketua DPD Partai Demokrat Kalimantan Selatan, Rusian membenarkan para pengurus DPC Demokrat Kalsel yang mendapatkan undangan dan menghadiri pertemuan tersebut. Alasannya ialah pemberian bantuan dari anggota DPR untuk bencana banjir di Kalsel.

Baca Juga  PDIP, PPP, dan Puan Maharani Tak Beri Ucapan Selamat Ulang Tahun ke Demokrat

“Ternyata ada niat-niat yang tidak sesuai. Maka setelah selesai pertemuan itu mereka melaporkan ke DPP,” kata Rusian, seperti dilansir Tempo, Rabu (3/20).

Sebelumnya, Moeldoko membantah adanya pertemuan tentang rencana pengambilalihan ketua umum Partai Demokrat.

Kendari demikian, Moeldoko mengakui ada sejumlah kader partai bertamu ke rumahnya, tapi mereka hanya berbincang-bincang seputar situasi terkini.

“Kalau itu menjadi persoalan yang digunjingkan ya silakan saja. Saya tak keberatan. Berikutnya kalau ada istilah kudeta itu dari dalam, masa kita dari luar,” ujar Moeldoko.

Baca Juga: Obok-obok Demokrat, Istana Perlu Jelaskan Pak Moeldoko ‘Main Sendiri’ Atau ‘Direstui’

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan