Hendropriyono Apresiasi Vaksin Nusantara yang Digagas Terawan

AM Hendropriyono (Foto: Muhammad Ridho/detikcom)

IDTODAY NEWS – Guru besar filsafat intelijen Jenderal (Purn) AM Hendropriyono mengapresiasi vaksin Nusantara yang digagas Dr Terawan Agus Putranto dan kawan-kawan. Ini jadi angin segar bagi bangsa untuk menuntaskan pandemi COVID-19.

Hendro berharap masyarakat, khususnya netizen, turut mendorong agar vaksin Nusantara mendunia. Vaksin ini kelak diharapkan dapat ikut membantu menyelamatkan nyawa manusia yang terpapar COVID-19.

“Para netizen bangsa yang patriotik pasti merasa bangga atas penemuan vaksin Nusantara oleh Dr Terawan Agus Putranto. Merekalah yang mampu menggerakkan, agar para pemimpin dan wakil-wakilnya di eksekutif, legislatif, yudikatif serta segenap masyarakat sipil bersatu padu mengibarkan penemuannya ini di forum dunia,” kata Hendropriyono dalam keterangannya, Sabtu (20/2/2021).

Hendro mengatakan upaya Terawan yang dilakukan semasa menjadi Menteri Kesehatan perlu perlindungan agar bebas dari bayang-bayang feodalisme intelektual, juga bebas dari manipulasi bisnis para kapitalis domestik dan mancanegara. Jika kita berani menghargai kreativitas dan inovasi anak bangsa sendiri, akan terbuka penghargaan Nobel dunia yang pertama bagi Indonesia.

“Ia dan kawan-kawan telah bekerja keras sejak di RSPAD sampai di RS Dr Kariadi untuk muncul sebagai pahlawan sejati yang menyelamatkan banyak nyawa manusia yang sedang sekarat. Hasil karyanya memerlukan perlindungan agar bebas dari bayang-bayang feodalisme intelektual dan manipulasi bisnis para kapitalis domestik dan mancanegara. Dalam semangat kebangsaan, Dr Terawan telah nyata sebagai mahaputera Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga: Soroti Buzzer dan UU ITE, Busyro Sebut Situasi Bergerak ke Neo Otoritarianisme

Baca Juga  Faisal Basri: Praktik Jualan Vaksin Adalah Tindakan Biadab

Peneliti dari RSUP dr Kariadi Semarang, Universitas Diponegoro (Undip), Universitas Sebelas Maret (UNS), dan Universitas Gadjah Mada (UGM) terlibat dalam pengembangan vaksin ini. Selain pembiayaan Litbangkes, peneliti-peneliti juga berpartisipasi mendanai penelitian vaksin Nusantara.

Untuk diketahui, vaksin Nusantara dikabarkan telah memasuki tahap uji klinis tahap II. Selain Terawan, turut terlibat dalam pembuatan vaksin ini para peneliti Universitas Diponegoro, Sebelas Maret Solo, UGM, dan RSUP Kariadi Semarang.

Selain itu, vaksin berbekal sel dendritik ini digarap oleh PT Rama Emerald Multi Sukses (Rama Pharma) bekerja sama dengan AIVITA Biomedical Inc selaku pemasok teknologi dendritik. Pengembangan dan uji klinisnya turut dinaungi oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan RI.

Karena menggunakan sel dendritik autolog atau komponen dari sel darah putih yang dipaparkan dengan antigen dari Sars-Cov-2, vaksin Nusantara akan bersifat individual dan tidak bisa disuntikkan secara massal.

Selain diklaim bisa memunculkan antibodi seumur hidup, vaksin Nusantara juga disebut aman untuk segala usia, sehingga bisa digunakan juga untuk anak-anak di bawah 17 tahun sampai usia di atas 60 tahun serta penderita penyakit penyerta.

Baca Juga: Jokowi: PPKM Mikro Berhasil Tekan Kasus Covid-19

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan