IDTODAY NEWS – Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Hendropriyono, berbicara soal keberadaan Habib Rizieq Shihab (HRS) di tahanan. Menurutnya, kondisi ini bisa dimanfaatkan untuk kepentingan politik oleh pihak tertentu.

Hendropriyono mulanya mengapresiasi penangkapan buron teroris Zulkarnaen alias Aris Sumarsono alias Daud alias Zaenal Arifin alias Abdulrahman di Lampung. Dia kemudian menyebut radikalisme di Indonesia dikembangkan oleh Abu Bakar Ba’asyir dan didukung Habib Rizieq.

“Alhamdulillah Densus 88 Polri, Polda Lampung dibantu TNI kemarin malam berhasil menangkap gembong kejahatan terorisme Zulkarnaen Kepala Asykari (Sayap Bersenjata) JI DPO kasus bom Bali I, Ambon dan Poso tertangkap di Lampung Timur. Jika terorisme merupakan pohon, maka akarnya adalah radikalisme. Radikalisme dikembangkan oleh Abu Bakar Ba’asyir (kini dalam penjara) yang ternyata didukung oleh MRS. Dengan ditangkapnya imam FPI tersebut,” kata Hendropriyono dalam keterangan tertulis, Senin (14/12/2020).

Hendropriyono kemudian mengingatkan, jangan sampai keberadaan Habib Rizieq dan Abu Bakar Ba’asyir di dalam tahanan dimanfaatkan politikus tertentu untuk bermanuver. Apalagi jika manuver tersebut sampai mempengaruhi generasi muda Indonesia.

“Keberadaan Abu Bakar Ba’asyir (ABB) dan Muhammad Rizieq Shihab (MRS) dalam tahanan saat ini dapat dimanfaatkan para politikus tertentu untuk mengail di air keruh. Mereka akan (bahkan sudah mulai) mengambil kesempatan ini untuk kepentingan politik pribadinya. Jangan sampai manuver-manuver mereka yang menyesatkan itu, memperbudak pikiran kalian terutama dari generasi muda,” tuturnya.

Hendropriyono pun mengimbau anak-anak muda dan seluruh masyarakat agar tidak terpengaruh dengan radikalisme. Dia meminta agar tidak menyakiti orang lain karena terpengaruh dengan radikalisme.

Baca Juga  Batasi Pintu Masuk ke Indonesia, Luhut: Kita Belajar Kesalahan yang Lalu

“Yang perlu dipahami, jika terorisme merupakan pohon, maka akarnya adalah radikalisme. Radikalisme dikembangkan oleh ABB yang kini dalam penjara dan ternyata didukung oleh MRS. Dengan ditangkapnya imam Front Pembela Islam (FPI) tersebut saya perlu mengingatkan kepada segenap komponen bangsa,” ujar Hendropriyono.

“Kepada anak-anak kita kaum muda bangsa agar segera sadar dan kembali kepada dirimu sendiri. Jangan mau terus dipengaruhi untuk berbuat syirik. Mengutip kata KH Mustofa Bisri, berhentilah mempertuhankan dirimu sendiri, dengan mengadili orang lain sebagai berbuat ma’ruf atau munkar. Berhentilah membenci, menyakiti, atau menghukum orang lain,” sambungnya.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan