Heran Jokowi Kerap Dituduh, PKB Singgung Kelompok Pendukung Kerap Teriak 3 Periode

Presiden Jokowi dalam sambutan peringatan Haornas ke-38, Kamis (9/9/2021). [Tangkapan layar/Youtube Kemenpora]

IDTODAY NEWS – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PKB, Jazilul Fawaid, heran Presiden Joko Widodo (Jokowi) kerap dituduh sebagai pihak yang ingin memperpanjang masa jabatannya sebagai kepala negara.

Jazilul kemudian menyinggung soal adanya kelompok kecil pendukung Jokowi yang kerap menyuarakan soal 3 periode.

Menurutnya Jokowi kerap menegaskan menegaskan tidak ada keinginan untuk memperpanjang masa jabatannya. Akan tetapi di samping itu, terdapat kelompok pendukung yang mendeklarasikan dukungannya terhadap Jokowi untuk menambah masa jabatannya.

“Faktanya ada kelompok kecil dan itu dikenal sebagai pendukung pak Jokowi yang mengkampanyekan 3 periode, dan itu yang menjadi soal menurut saya. Sehingga, tujuannya ke pak Jokowi padahal pak Jokowi sudah menjawab bolak-balik, tetapi kan ada yang pake kaosnya, ada kaos 3 periode, ada deklarasi untuk 3 periode,” kata Jazilul dalam diskusi bertajuk “Amandemen UUD 1945 Untuk Apa?” secara virtual, Sabtu (11/9/2021).

Melihat kondisi tersebut, Jazilul menyarankan kepada seluruh pihak untuk mengembalikan kepada konstitusi serta mempercayai pernyataan Jokowi yang ogah menambah jabatannya untuk memimpin Tanah Air.

Ia menegaskan kalau wacana penambahan masa jabatan presiden itu sama sekali tidak pernah dibahas oleh MPR RI, namun isunya terus bergulir karena ada kelompok yang kerap membicarakan 3 periode.

“Nah, di era demokrasi biasa kan, boleh kan ada kelompok yang itu, masa dilarang,” ujarnya.

Baca Juga  Viral Sosok Faiz, Anggota FPI yang Ditembak Mati Dikenal Sebagai Penghafal Alquran

Sebenarnya Jazilul tidak masalah apabila ada aspirasi publik yang menginginkan Jokowi memimpin selama 3 periode. Namun ia meminta agar aspirasi itu bisa disampaikan di jalur yang benar.

“Disampaikan ke institusi yang benar, sampaikan kepada MPR, kalau tidak mau ke MPR secara keseluruhan sampaikan kepada PKB. kita akan pertimbangkan, kan begitu. Namanya wacana, namanya juga wacana yang berkembang di masyarakat,” ucapnya.

“Tetapi belum besar wacana ini, persoalannya bagaimana kalau wacana ini membesar akibat pandemi misalkan dan hal-hal yang lain.”

Sumber: suara.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan