IDTODAY NEWS – Pemerintah memutuskan kembali memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Langkah itu diambil untuk menekan penularan dan penyebaran Covid-19.
Perpanjangan PPKM kali ke sekian ini di lakukan di sejumlah daerah dengan level yang berbeda.
Pengumuman ini disampaikan Menteri Kordinator bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers secara daring, Senin (16/8/2021).
Luhut menjelaskan, penerapan PPKM selama ini mampu menurunkan angka penularan dan penyebara.
“Momentum yang cukup baik harus dijaga. Atas arahan Presiden. Maka PPKM Level 4, 3, dan 2 di Jawa-Bali akan diperpanjang sampai 23 Agustus,” kata Luhut.
Luhut mengungkap, terdapat tambahan delapan kabupaten/kota yang masuk level 3.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa syukur terkait menurunnya keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit di sejumlah provinsi.
Menurutnya, itu lantaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dianggap berhasil.
Sejumlah wilayah pun ia sebut. Seperti Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim sampai Yogyakarta dan Banten.
“Alhamdulillah, BOR di Jakarta sudah berada di kisaran 29,4 persen, di Jawa Barat 32 persen, di Jawa Tengah 38,3 persen, di Jawa Timur 52,3 persen, di Banten 33,4 persen, di Daerah Istimewa Yogyakarta 54,7 persen,” ungkapnya, Minggu (15/8/2021).
Penuruan BOR juga terjadi di Rumah Sakit Wisma Atlet yang sudah turun di angka 19,64 persen.
Sedangkan secara nasional, BOR berada di angka 48,14 persen.
Karena itu, orang nomor satu di Indonesia itu meminta agar vaksinasi Covid-19 harian terus dipercepat.
Saat ini, vaksinasi harian secara nasional tercatat 1,6 juta suntikan dalam satu hari.
Jokowi juga meminta dilakukan isolasi terpusat yang menurutnya memegang peranan penting dalam mengendalikan penyebaran Covid-19.
Demikian juga dengan pengetesan dan penelusuran kasus konfirmasi positif Covid-19 yang diminta untuk terus ditingkatkan.
“Seminggu terakhir, saya melihat angka testing kita berkisar di antara 130 ribu sampai 140 ribu dan untuk indikator tracing kita di antara 5 sampai 7,” ujarnya.
Meski angka tersebut berada di kategori sedang, tapi Jokowi cukup mengapresiasi karena ada peningkatan.
Kendati demikian, ia juga meminta agar testing harus terus diperbanyak agar bisa mereka yang terpapar bisa diketahui.
“Sehingga segera bisa ditangani dan tidak menularkan kepada orang lain,” tandasnya.
Sumber: pojoksatu.id