Indonesia Tidak Bisa Restart Dan Rebooting Seperti Yang Disampaikan Jokowi, Solusinya Reshuffle!

Pengamat politik yang juga Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid/RMOL

IDTODAY NEWS – Analogi Presiden Joko Widodo pada pidato kenegaraan bahwa saat ini perekonomian dunia ibarat “komputer hang”, tidak bisa disamakan dengan kondisi ekonomi Indonesia.

Demikian disampaikan pengamat politik yang juga Direktur Visi Indonesia Strategis, Abdul Hamid menanggapi pidato kenegaraan Jokowi, di hadapan anggota MPR, Jumat (14/8).

Dia memberi contoh, tingkat hang setiap negara berbeda-beda. Misalnya, resesi ekonomi Australia akan berbeda jika itu menimpa Indonesia, karena negara itu maju dan kaya, sehingga cukup melakukan restart, maka sistem akan refresh dan mesin akan berjalan normal kembali.

Baca Juga  PKB Sulsel Ikut Kecam Pernyataan Abu Janda yang Rasis

Menurut Cak Hamid sapaan akrabnya, solusi bagi ekonomi Indonesia tidak cukup merestart ataupun rebooting saja, seperti yang dikatakan Presiden Jokowi.

“Ancaman resesi ini tak cukup dengan restart atau rebooting tapi harus updrade prosessor, upgrade ram dan tentu software-nya juga. Karena motherboard yang ada tidak compatible atau tidak support dengan tantangan yang dihadapi sekarang ini,” sebut dia kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (15/8).

Baca Juga  Rocky Gerung: SBY Bikin UU ITE untuk Tangkap Penyelundupan, Jokowi Pakai Buat Bikin Borgol

Faktanya bahwa Indonesia harus upgrade software dan perangkat lainya adalah, ketika Jokowi berulang kali memarahi para menteri karena bekerja lamban, tidak taktis dan tak punya sense of crisis.

“Itu artinya mesin yang ada tidak bekerja dengan baik, jadi perlu diugrade ke yang kekinian, high spec,” sebut Cak Hamid.

Dengan demikian, dia menyarankan agar Jokowi segera upgrade mesin pemerintahanya dengan kocok ulang atau reshuffle kabinet, dengan memperkuat bagian ekonomi dan kesehatan.

Baca Juga  Jokowi ke Pengusaha Cilik: Vaksin Masuk Desember, Jangan Kehilangan Momentum

Ganti menteri-menteri yang telah terbukti gagal, seperti Mendukbud Nadiem Makarim yang gagal mengurus pendidikan di era pandemik.

“Karena jika tidak segera dilakukan reshufle kabinet, saya bisa pastikan kita akan jatuh ke dalam resesi ekonomi yang lebih dalam. Dan pidato kebangsaan Jokowi yang memukau itu akan sia-sia,” pungkasnya.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan