Ini 3 Menteri Jika Ditendang Dari Kabinet, Dampak Corona dan Keadilan Bisa Lebih Baik

Presiden Joko Widodo memberikan sambutan saat acara penyaluran dana bergulir untuk koperasi di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 23 Juli 2020. Pemerintah melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) menyiapkan dana bergulir sebesar Rp 1 triliun untuk disalurkan kepada koperasi dalam rangka pemulihan ekonomi nasional yang terdampak COVID-19. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Pool)

IDTODAY NEWS – Nama Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto wajib menjadi salah satu yang masuk dalam daftar reshuffle, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) benar-benar melakukan perombakan kabinet.

Ini lantaran Terawan menjadi menteri yang paling bertanggung jawab dalam penanganan Covid-19 di Indonesia. Di mana sebaran corona masih terus meningkat hingga saat ini.

Selain Menkes Terawan, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah juga menyebut nama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah.

Menurutnya, Menteri Ida gagal membendung terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akibat pandemik Covid-19.

“Memahami kondisi pandemik, kementerian yang paling diharapkan mengemuka tetapi tidak perform, perlu mendapat perhatian presiden untuk pergantian, semisal Menkes, dan Menaker,” kata Dedi Kurnia Syah, Senin (24/8).

Tidak cukup sampai di situ, Dedi turut menyebut nama Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly sebagai yang layak direshuffle, jika presiden benar-benar serius pada upaya perbaikan penegakan hukum.

Pasalnya, menteri asal PDI Perjuangan itu dianggap tidak becus dalam menyikapi kasus hukum yang melibatkan kader PDI Perjuangan Harun Masiku dan kasus lain.

Baca Juga  Fadli: Pernyataan Menteri Sosial Menyiratkan Seolah Papua Jadi Tempat Hukuman ASN

“Bisa saja Menkumham, terutama karena keterlibatan aktif menterinya membela kasus korupsi yang melibatkan sesama kader di PDIP (Harun Maskiu), juga isu imigrasi terkait Djoko Tjandra,” ujar Dedi Kurnia Syah.

Presiden Jokowi dalam sidang kabinet sempat menyesalkan kinerja para pembantunya yang lamban dalam melakukan penyerapan anggaran penanganan Covid-19. Kepala negara bahkan mengancam akan melakukan reshuffle kabinet.

Isu reshuffle pun makin santer ketika Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S. Pane mengklaim menerima info dari beberapa sumber bahwa sekitar 11 hingga 18 anggota anggota kabinet akan dirombak. Disebutkan, reshuffle akan dilakukan setelah pergantian Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Baca Juga  Rakyat Susah Terdampak Covid-19, Secara Etika Publik Gerakan Baliho Puan Maharani Tidak Bisa Jadi Teladan

“Demikian informasi yang diperoleh IPW dari berbagai sumber. Sedikitnya ada 11 hingga 18 anggota kabinet yang akan bergeser dan berganti,” kata Neta kepada wartawan, Kamis (20/8).

Mereka yang dirombak antara lain Menteri Perhubungan, Menteri Koperasi, Menkumham, Menpora, Mendikbud, Menteri Pariwisata, Menteri Perdagangan, Menaker, Mensos, Menteri Kominfo, Menkes, Menteri Perindustrian, Meneg BUMN, Menteri Agama, dan Kepala Bulog.

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan