IDTODAY NEWS – PDIP menantang Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais, yang menuding isu presiden 3 periode sengaja dimunculkan kembali oleh PDIP.

“Tunjuk hidung saja, siapa?” tantang Ketua DPP PDIP, Djarot Saiful Hidayat dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (6/9/2021).

Namun Djarot memastikan bahwa tudingan Amien Rais itu tidak lebih dari omongan yang melantur.

“(Isu presiden 3 periode) Yang jelas bukan PDI Perjuangan. Jangan melantur,” tegasnya.

Sebaliknya, anak buah Megawati Soekarnoputri ini menegaskan bahwa PDIP taat pada konstitusi.

Bahwa ada aturan pembatasan masa jabatan presiden sebagaimana tertuang jelas dalam Pasal 7 UUD 1945.

Dalam aturan tersebut, presiden dan wakil presiden memegang jabatan selama lima tahun dan dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama hanya untuk satu kali masa jabatan selanjutnya.

Baca Juga  Kritik Jokowi Dinilai Ngawur, Ruhut Sitompul Ingatkan Amien Rais Minum Obat

“Awal gerakan reformasi bertujuan untuk mengakhiri pemerintahan Orba yang sarat dengan KKN, akibat tidak ada batasan masa jabatan secara jelas dan tegas dalam pasal 7 UUD 1945,” tekan Djarot.

Karena itu, PDIP meminta semua pihak tidak asal dan saling tuduh terkait isu presiden 3 periode.

Ada baiknya, semua tokoh bekerjasama dan bahu membahu membantu pemerintah mengatasi pandemi Covid-19 di tanah air.

“Lebih baik setiap tokoh bersinergi untuk mengatasi Covid-19,” tandasnya.

Baca Juga  Mahfud Minta Ulama-Tokoh Agama Tenangkan Masyarakat Hadapi Corona

Tudingan Amien Rais

Sebelumnya, Amien Rais menuding bahwa isu presiden 3 periode sengaja dihembuskan oleh para pendukung Presiden Jokowi sejak 2019 lalu.

Itu disampaikan Amien dalam sambutan tausyiah politik tumpengan virtual pengesahan badan hukum Partai Ummat, Minggu (5/8/2021).

“Sesungguhnya rencana amandemen (UUD 1945, tentang masa jabatan presiden) sudah dibicarakan sejak tahun 2019 oleh tokoh-tokoh yang pro Jokowi itu,” tuding Amien.

Isu tersebut disebut Amien sengaja diturunkan untuk melihat penilaian publik oleh PDIP dan pendukung bukan formal.

Padahal, isu ini sebelumnya sudah mereda dan berangsur lenyap.

“Kemudian setelah itu diangkat lagi oleh teman-teman PDIP, terutama bukan PDIP resmi, pendukung bukan formal. Ada oknum-oknum mendapatkan tugas testing on the water ,” kata Amien.

Baca Juga  Retak? Pengamat Ini Ungkap Gejolak antara Jokowi dan Puan: Komunikasi Keduanya Kurang Baik

Tujuannya, kata Amien, tidak lain memberikan jalan bagi Presiden Jokowi untuk menjabat lima tahun lagi.

Akan tetapi, hal itu tergantung reaksi masyarakat. Jika masyarakat menolak atau negatif, isu amandemen untuk perpanjangan ini bakal otomatis menghilang.

“Ketika reaksi masyarakat negatif, kemudian itu menghilang,” jelasnya.

“Mungkin kehebatan sekaligus kelemahan dari kita punya cara berpikir yaitu memang short memory. Tergerak sebentar, kemudian pelan-pelan menghilang,” kata Amien Rais.

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan