Iwan Sumule: Ironi Negeri +62, Yang Dikecilkan Angka Bukan Kematiannya

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/RMOL

IDTODAY NEWS – Penanganan Covid-19 di Indonesia terus mendapat kritikan tajam. Selain angka yang terus merangkak naik, upaya pemerintah menekan sebaran juga disorot.

Terlebih lagi mantan Kepala Bidang Kesehatan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Akmal Taher menyebut ada beberapa pihak yang berupaya untuk mengecilkan angka kasus kematian pasien terinfeksi Virus Corona (Covid-19) di tanah air.

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule pun angkat bicaranya. Menurutnya penanganan model demikian sangat ironi. Sebab yang ditekan bukan kematian, tapi sebatas mengecilkan angka dengan melakukan rekayasa penghitungan.

“Ironi negeri (+62). Tak mampu tanggulangi Covid-19, yang mau dikecilkan angkanya, bukan kematiannya,” ujarnya kepada redaksi, Senin (28/9).

Namun demikian, Iwan Sumule menilai ada yang lebih irono dari hal itu. Yaitu penunjukkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan sebagai pemimpin penanganan corona di 9 provinsi sebaran tertinggi.

Sebab selain tidak mengerti masalah wabah, Luhut juga kerap kali menyepelekan pandemi.

“Lebih ironi lagi ketika yang lebih berbahaya dari virus corona yang ditugasi atasi Covid-19. Pak Jokowi, mundurlah,” tutupnya.

Baca Juga  Pernah Serang Anies Habis-habisan, Politisi PAN Dukung PSBB Ketat DKI, tapi…

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan