IDTODAY NEWS – Laut China Selatan masih terus memanas, Indonesia terus memperkuat pertahanan untuk melindungi perairan Natuna.

Hingga kini Tiongkok masih berusaha menguasai 90 persen wilayah perairan yang berbatasan dengan negara ASEAN itu.

Indonesia diketahui sudah melakukan sejumlah pendekatan diplomasi untuk memperkuat pertahanan negeri menghadapi konflik Laut China Selatan.

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengungkapkan bila Indonesia sudah bekerja sama dengan negara ASEAN untuk tegas menolak klaim Nine Dash Line Beijing melalui korespondensi diplomatik ke Komisi PBB.

Selain itu, ia juga menyebutkan bila dalam satu tahun terakhir Indonesia juga sudah melaksanakan sejumlah perundingan diplomasi dengan sejumlah negara ASEAN perihal batas teritorial.

Baca Juga  Kronologi 2 Prajurit TNI Gugur di Papua, Ditembak KKB dari Jarak 200 Meter usai Salat Subuh

“Sudah terdapat kemajuan pada perundingan teritorial dengan Malaysia yang saat ini sudah dalam tahap finalisasi pada tim teknis,” kata Retno seperti dikutip Zonajakarta.com dari RRI, Jumat 23 Oktober 2020.

Hubungan diplomasi tak hanya dilakukan dengan negara ASEAN, Indonesia juga mendapat dukungan dari Jepang.

Kunjungan Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga ke Indonesia beberapa waktu lalu kian memperkuat posisi Indonesia di Laut China Selatan.

Diberitakan Zonajakarta.com sebelumnya, dalam pertemuan langsung antara Presiden Jokowi dengan PM Suga, kedua negara sepakat meningkatkan kerja sama di bidang Kesehatan, Ekonomi, dan Keamanan.

PM Suga mengungkapkan akan mendukumg Indonesia dalam masalah Laut China Selatan.

“Sehubungan dengan isu-isu regional, termasuk Korea Utara dan Laut China Selatan, kami sepakat bahwa Jepang dan Indonesia akan bekerja sama secara erat,” kata PM Suga.

Baca Juga  Baliho Habib Rizieq Dicopot TNI, Willy Aditya: Itu Domain Aparat Keamanan, Bukan Pertahanan

Jepang menunjukkan dukungannya pada ASEAN untuk mencapai Indo-Pasifik yang terbuka menentang klaim Tiongkok di Laut China Selatan.

“Saya mendukung penuh ASEAN dalam Indo-Pacific, yang digagas Indonesia, karena memiliki banyak kesamaan mendasar dengan Indo-Pasifik Jepang yang bebas dan terbuka,” ujarnya.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Jokowi menambahkan bila Indonesia ingin Asia Tenggara dan Pastfik damai dan stabil.

China pun memberikan respon terhadap pertemuan ini.

Dilaporkan bila pengamat China khawatir atas langkah Jepang yang mendukung pertahan Indonesia di Laut China Selatan.

Baca Juga  PKS Respons Letjen Dudung: Agama Bukan Kapasitas TNI, Jangan Lampaui Kewenangan

Menurut direktr dan peneliti di Institue Northeast Asian Studies Da Zhigang, kesepakatan dua negara ini membuat harapan Tiongkok dalam menguasai Asia Tenggara kian menipis.

Pasalnya Indonesia merupakan negara yang memiliki pengaruh besar sebagai penggerak ASEAN.

Seperti diketahui, Tiongkok kini tengah terlibat konflik mengenai wilayah perairan dan ZEE negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei.

Namun Menlu Retno menegaskan bila Indonesia tidak terlibat dengan sengketa tersebut.

“Indonesia menegaskan tidak memiliki sengketa dengan China di Laut China Selatan,” kata Retno.

Namun faktanya sejumlah kapal ikan dan patroli China yang di sekitar Natuna tetap saja membuat Indonesia khawatir.

Sumber: zonajakarta

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan