IDTODAY NEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur seluruh Menteri dan jajarannya karena komunikasi yang buruk terkait Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (21/10).
“Khusus Omnibus Cipta Kerja, memang ada masukan dari banyak pihak. Kami semua ditegur presiden, komunikasi publik kami sungguh sangat jelek,” jelas Moeldoko.
Lebih lanjut, Moeldoko mengatakan akibat buruknya komunikasi publik untuk UU Cipta Kerja, maka terjadi penolakan dari masyarakat luas.
Bahkan, aksi unjuk rasa dari kelompok buruh dan mahasiswa masih terus digelar hingga saat ini.
Menurut Moeldoko, para menteri kini mulai memperbaiki gaya komunikasinya di hadapan publik, khususnya saat berbicara soal UU Cipta Kerja.
Hal ini diharapkan tidak ada lagi kesalahpahaman antara pemerintah dengan masyarakat.
“Untuk itu, ini sebuah masukan dari luar maupun teguran dari Presiden, kami segera berbenah diri untuk perbaikan ke depan dengan baik,” ucapnya.
Moeldoko mengakui di era teknologi informasi yang berkembang pesat, pemerintah terkadang kewalahan menghadapi disinformasi dan hoaks di media sosial.
Namun, ia menegaskan, hal itu bukan sebuah alasan bagi pemerintah untuk tidak berkomunikasi dengan baik.
“Kami selalu membenahi diri, kami selalu ingin memperbaiki diri,” tegas Moeldoko.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut aksi unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja disebabkan oleh disinformasi dan hoaks di media sosial.
Namun, sampai hari ini, naskah final UU yang disahkan pada 5 Oktober lalu itu belum bisa diakses publik di saluran resmi pemerintah maupun DPR.
Sumber: genpi.co