Jokowi Pakai Baju Adat Timor Tengah Selatan, Anies Bilang RI Diserang Musuh Tak Terlihat

Jokowi pakai baju adat timor tengah selatan NTT. (Foto: Istimewa)

IDTODAY NEWS – Presiden Jokowi mengenakan pakaian adat Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur (NTT) saat memimpin upacara HUT RI ke-75 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (17/8/2020).

Jokowi mengenakan kain motif kaif berantai nunkolo yang dimodifikasi dari bentuk belah ketupat dengan batang tengah yang berartì sumber air.

Bagian pinggir bergerigi melambangkan wilayah yang berbukit dan berkelok-kelok. Warna merah pada kain melambangkan keberanian laki-laki nunkolo.

Jokowi juga mengenakan ikat kepala berbentuk dua tanduk kecil yang memiliki arti raja yang melindungi.

Ikat di kepala sebagai penutup kepala sebagai pelindung yang menjadi tanda kebesaran raja sebagai mahkota.

Dalam upacara HUT RI ke-75, Kolonel Infanteri Muhammad Imam Gogor bertindak selaku komandan upacara.

Imam Gogor lahir yang lahir di Kediri, Jawa Timur, 16 Februari 1977. Ia merupakan ulusan Akademi Militer tahun 1998.

Saat ini, Imam Gogor menjabat sebagai Asisten Operasi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Anies Sebut RI Diserang Musuh Tak Terlihat

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut dalam peringatan HUT RI ke-75 tahun ini, Indonesia kembali diserang musuh tak terlihat, yakni virus corona atau Vovid-19.

Hal itu dikatakan Anies saat menyampaikan pidatonya dalam upcara peringatan HUT RI ke-75, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/8/2020).

“Adalah kesempatan kita kembali mencatatkan sejarah saat di mana kita menghadapi musuh yang tidak terlihat, yang tak membedakan siapa yang diserang, yang mampu berlipat ganda dan menyebar ke setiap penjuru nusantara,” ucap Anies.

Baca Juga  Jokowi Akan Jadi Orang Pertama Penerima Vaksin, Ketua DPD LaNyalla Acungkan Jempol

Anies mengatakan, akibat Corona bermunculan pahlawan yang berjuang mengalahkan pandemi covid-19. Pahlawan-pahlawan yang dimaksudnya ialah seluruh tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat.

Anies meyinggung petugas lapangan yang masih harus bekerja di lapangan untuk kepentingan masyarakat di tengah pandemi.

“Kita saksikan ribuan petugas di lapangan memastikan mereka yang terdampak wabah akan mendapat bantuan, memastikan layanan masyarakat tetap berjalan,” lanjutnya.

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan