IDTODAY NEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro lebih efektif dibanding PPKM tahap I dan II. Pasalnya dia menilai pada PPKM tahap I dan II kurva kasus Covid-19 tidak menurun.

“Kenapa saya ngomong di awal minggu itu PPKM tidak efektif? Ya karena memang kurvanya tidak ada yang melandai turun,” katanya dikutip dari Akun Youtube Sekretaris Presiden, Sabtu (20/2/2021).

Namun setelah pelaksanaan PPKM mikro, Jokowi menyebut ada penurunan kasus covid. Dia yakin jika PPKM mikro dilaksanakan secara serius akan memberikan hasil.

“Kasus aktif juga kalau kita ingat, mungkin tiga minggu yang lalu, itu masih di angka-angka 14 ribu bahkan 15 ribu. Sekarang minggu-minggu terakhir kemarin ini, sudah di 8 ribu-9 ribu. Udah selama seminggu. Hanya kemarin itu, ini lagi ke 10 ribu. Tapi ini menunjukkan bahwa PPKM mikro kalau kita lakukan serius akan memberikan hasil,” paparnya.

Di samping itu dia juga menyebut pelaksanaan PPKM mikro tidak akan berdampak pada ekonomi. Pasalnya pembatasan kegiatan hanya difokuskan pada wilayah yang terdapat kasus covid-19.

Baca Juga: Berpeluang Ungkap Dalang Utama, KPK Didesak Periksa Anggota DPR Yang Diduga Terlibat Korupsi Bansos

“Awal-awal sebetulnya juga saya sudah sampaikan, PSBB skala mikro. Karena enggak efektif. Wong yang merah itu satu RT kok, yang di-lockdown, di-PSBB-kan satu kota, ekonominya dong yang kena. Kalau yang kena satu kelurahan, ya sudah satu kelurahan itu saja yang diisolasi, dikarantina, tapi bukan satu kota,” jelasnya.

Baca Juga  Media Asing: Langkah Pencegahan Covid-19 Di Indonesia Membuat Daya Belanja Menyusut, Perputaran Bisnis Babak Belur

Selain itu efektivitas PPKM mikro didukung adanya perangkat pemerintah sampai ke unsur terkecil.

“Saya melihat kekuatan kita itu memiliki desa yang ada RT/RW-nya dan di situ ada yang namanya Babinsa dan Bhabinkamtibmas, ini yang semua perangkat itu yang kita pakai sekarang ini. Memang kalau nanti kita di dashboard kita sudah sampai ke level RT, itu memudahkan sekali,” ujarnya.

Lebih lanjut Jokowi mengatakan bahwa strategi semacam PPKM skala mikro ini juga diterapkan negara lain yakni India. Dia menyebut bahwa India berhasil menekan kasus aktif bukan melalui kebijakan lockdown secara luas, melainkan lockdown dalam skala mikro. Hal ini ditanyakan langsung kepada Menteri Kesehatan India.

“Meskipun awal-awal India itu lockdown total. Sehingga kok India sekarang ganti ini? Ternyata strateginya sama, PPKM skala mikro,” katanya.

Baca Juga: Masuk Daftar Jagoan Demokrat Di Pilkada DKI Jakarta, Ridho Ficardo: Lampung Diperhitungkan

Sumber: okezone.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan