IDTODAY NEWS – Juru Bicara Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Jodi Mahardi menjelaskan pesan di balik pesan Luhut agar Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) seperti BJ Habibie. Jodi menegaskan tidak ada maksud membandingkan.

Jodi menyebut Luhut hanya mengenang sosok BJ Habibie. Dia meminta agar hal itu tidak terlalu dipersoalkan.

“Tidak usah dibesar-besarkan. Pak Luhut kan hanya terkenang sosok Presiden Habibie. Kita semua mengenal beliau sebagai seorang negarawan yang patut dicontoh dan dijadikan teladan,” kata Jodi kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).

Jodi mengatakan Presiden Jokowi pun pernah mengenang sosok BJ Habibie terkait persoalan bangsa. Di situ BJ Habibie pun selalu menyampaikan solusi atas persoalan itu.

“Kita ingat bahwa Presiden Jokowi pernah menyampaikan kenangannya sering berdiskusi berbagai persoalan bangsa dengan almarhum Presiden Habibie mengenai persoalan-persoalan yang ada di negara kita, baik yang berkaitan dengan persoalan ekonomi atau persoalan kebangsaan, beliau selalu langsung menyampaikan solusinya, jalan keluarnya,” ujarnya.

Baca Juga  Soal Polemik Pesawat Kepresidenan, Politikus Demokrat: Kalian Durhaka ke SBY

“Kadang sering beliau datang ke Istana ataupun Presiden Jokowi yang datang ke rumah Pak B.J. Habibie. Jadi wajarlah kalau Pak Luhut terkenang pada Presiden Habibie sebagai seorang negarawan yang patut kita jadikan contoh dan suri teladan dalam berkehidupan,” lanjut Jodi.

Jodi lantas menyebut kalau dirinya pernah diajak Luhut untuk bertemu dengan BJ Habibie. Jodi pun menyaksikan langsung BJ Habibie yang selalu semangat penyumbangkan pikirannya terhadap bangsa.

“Saya sendiri termasuk yang beruntung pernah diajak Pak Luhut menemui Presiden Habibie dikediaman beliau, dan menyaksikan langsung betapa semangatnya Presiden Habibie menyumbangkan pemikirannya untuk Indonesia,” ucapnya.

Baca Juga  Lusa, Presiden Jokowi Lantik Listyo Sigit Prabowo Jadi Kapolri

Sebelumnya, Luhut sempat menyampaikan pesan kepada mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Pesan itu berkaitan dengan cara mengkritik.

Hal tersebut disampaikan Luhut dalam acara Kick Andy Double Check pada Minggu (25/7/2021) lalu. Luhut menjadi narasumber dalam acara tersebut.

Ketika itu, di awal sesi, Luhut menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan. Namun, di tengah tanya-jawab, Luhut tiba-tiba ditanyakan terkait pesan SBY beberapa tahun lalu kepada Luhut soal jangan main ancam-mengancam.

Saat itu, Andy mempertanyakan apakah Luhut sosok yang temperamental. Luhut pun membantah.

“Nggak temperamental, memang gayanya orang Batak gitu,” kata Luhut seperti dikutip dari YouTube Kick Andy Show, Selasa (27/7).

Baca Juga  Presidium KAMI: Sikap Ghaib Pemerintah Pada Benny Wenda Melanggar Konstitusi

Kemudian, Andy mengungkit status SBY yang merupakan junior Luhut saat di militer. Luhut kemudian ditanya etika junior mengkritik senior. Luhut mengaku menghormati sikap SBY karena status sebagai presiden ke-6 RI.

“Saya nggak keberatan. Saya bilang sama Pak Bambang, ya oke-oke aja lah, hak-hak beliaulah. Tapi semua hanya titip saja pada pemimpin-pemimpin yang sudah selesai eranya, lebih bagus seperti Pak Habibie-lah, semua duduk manis, datang sekali mengkritik,” ujar Luhut.

“Nggak perlulah kita merasa bahwa yang berkuasa sekarang ini di bawah kita. Mungkin saja Bapak A, Bapak B itu lebih pintar. Tapi sekarang yang berkuasa ini ya sudah,” katanya sembari menegaskan bahwa dia tidak dalam posisi menyerang balik SBY.

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan