IDTODAY NEWS – Pendakwah kondang asal Kota Makassar, Sulawesi Selatan Ustaz Das’ad Latif mengaku tidak menyukai pemikiran Permadi Arya alias Abu Janda. Menurutnya, ulah Abu Janda dalam menebar kebencian hingga rasisme sangat berbahaya jika terus dibiarkan.

“Kalau kita benci orangnya, dipenjara, selesai. Tapi kalau pemikirannya berkembang, berbahaya karena dia (pemikiran Abu Janda) di medsos. Jika di kamarnya, tidak ada masalah. Tidak berpengaruh. Inikan dipublikasi,” kata Ustaz Das’ad dalam acara Karni Ilyas Club.

Baca Juga  Anis Byarwati: PKS Ingin Mewujudkan Masyarakat Madani yang Adil, Sejahtera dan Bermartabat

Kendati begitu, Ustaz Das’ad mengaku kagum terhadap kejujuran Abu Janda. Hal itu terkait pengakuannya sebagai influencer bayaran untuk memenangkan Joko Widodo (Jokowi) dan KH. Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019 lalu.

“Sejujurnya, saya senang satu dari Abu Janda. Dia jujur bahwa dibayar, dia sportif. Orang di kampung saya bilang ‘keras kehidupan’, dia cari nafkah, dia pakai akalnya seperti itu cari nafkah, dia sudah akui bahwa dibayar,” ujarnya.

Menurutnya, kasus rasisme yang menjerat Abu Janda masih lebih terhormat ketimbang pejabat yang disanjung tapi menyalahgunakan bansos.

“Abu Janda masih jauh lebih terhormat daripada orang yang kita sanjung-sanjung sebagai pejabat tapi menyalahgunakan (dana) bansos. Parah, karena uang negara yang dicuri. Kalau Abu Janda dibayar oleh sponsor,” tutur Ustaz Das’ad.

Baca Juga: Munarman: FPI Diserang Terus Sampai Saya Dibunuh Ya?

Baca Juga  Slamet Maarif Soal Pelaporan Abu Janda: Saatnya Polisi Buktikan Tak Ada yang Kebal Hukum

Sumber: jitunews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan