IDTODAY NEWS – Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noor mengungkapkan hasil pertemuan partai politik koalisi pemerintah non paerlemen dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

Diketahui, Presiden Jokowi mengundang parpol koalisi pemerintah non parlemen pada Rabu (1/9/2021) kemarin. Salah satu partai yang turut hadir dalam pertemuan itu yakni PBB.

Sekjen PBB Afriansyah mengatakan pertemuan itu terdapat pembicaraan mengenai wacana masa jabatan tiga periode dan amandemen terbatas, meskipun hanya sebatas candaan.

Menurut Ferry, Presiden Jokowi sempat melontarkan candaan, bahwa wacana tiga periode masa jabatan presiden tak bisa dilakukan karena dirinya bukanlah ketua umum partai politik.

“Presiden bilang, bagaimana saya bisa dan mau tiga periode, saya kan bukan ketum parpol,” kata Ferry menirukan ucapan Jokowi yang dikutip dari Tribunnews.com pada Kamis (2/9/2021).

Jokowi lantas menyinggung sudah adanya sejumlah tokoh atau kader dari masing-masing partai yang berniat maju pada Pilpres 2024 mendatang.

Hal itu ditandai dengan para rokoh tersebut memasang baliho besar-besar untuk mempromosikan diri dan memperkenalkan kepada masyarakat.

“Sekarang parpol-parpol sudah memiliki tokoh dan kader yang sudah pasang baliho besar-besar. Bisa kena marah saya,” ujar Ferry menirukan Jokowi.

Baca Juga  Qodari Usulkan Jokowi-Prabowo 2024 agar Jin-Jin Politik Identitas Dapat Dimasukkan Kembali ke Dalam Botol

“Iya, ada PDIP Mbak Puan, ada Golkar Pak Airlangga, ada PKB Pak Muhaimin dan ada mas Giring dari PSI,” ucap Jokowi yang diiringi gelak tawa para ketum dan sekjen.

Pembicaraan itu dikatakan Ferry hanyalah bagian dari candaan atau ‘guyon’ pascapembicaraan inti.

Adapun inti pertemuan Jokowi dan partai koalisi non parlemen itu membahas tiga hal. Mulai dari penanganan pandemi Covid-19, perekonomian di masa pandemi, hingga perpindahan ibu kota negara.

Lantas, Ferry menyampaikan pesan dari ketua umumnya Yusril Ihza Mahendra yang berhalangan hadir kepada Presiden Jokowi.

Baca Juga  Mendagri dan Menag Urusi Jakarta, Teddy Gusnaidi: Dipuji Masyarakat Tapi Merusak

Menurut Ferry, PBB siap membantu pemerintah jika memang akan dilaksanakan amandemen terbatas UUD 1945.

Akan tetapi Jokowi menolak tegas perihal amandemen terbatas yang mengarah kepada perpanjangan masa jabatan presiden ataupun masa jabatan menjadi tiga periode.

“Presiden memberikan jawaban soal amandemen terbatas, beliau dengan tegas menolak dan tidak mau terlibat semua urusan MPR di Senayan,” kata Ferry.

“Beliau takut amandemen melebar kemana-mana. Dengan tegas beliau menolak soal tiga periode dan perpanjangan pun beliau menolak.”

Sumber: KompasTV

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan