IDTODAY NEWS – Terjadi kerumunan warga menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Waketum Partai Demokrat, Benny K Harman, memberikan sindiran terkait hal itu.

“Presiden mau menguji Kapolri, mantan ajudannya, apakah punya nyali tidak untuk menegakkan hukum, ada nyali tidak untuk menindak secara hukum Presiden yang jelas-jelas kasat mata melanggar aturan Prokes, aturan yang dibikin Presiden sendiri,” kata Benny kepada wartawan, Rabu (24/2).

Baca Juga  SE Kapolri soal UU ITE: Tersangka Tak Ditahan Jika Minta Maaf

Benny menyebut kerumunan tersebut menunjukkan cintanya warga yang rela mengambil risiko terpapar Covid-19 demi melihat Jokowi.

“Dengan peristiwa ini, Presiden hendak mempertontonkan bahwa beliau adalah Presiden yang beyond hukum, yang tidak tunduk pada hukum. Peristiwa ini juga memperlihatkan masyarakat NTT rela mati, rela korbankan dirinya terpapar Covid-19 hanya untuk melihat langsung wajah Presiden, pemimpin yang mereka cintai,” ujarnya.

Anggota Komisi III DPR ini menyebut bahwa semua sama di mata hukum.

“Semua orang sama di depan hukum, equality before the law. Presiden jika terlibat korupsi pun, Kapolri atau KPK atau Jaksa Agung harus berani periksa bila perlu tangkap dan tahan. Itu hukum kita, hukum di negara kita. Konstitusi tidak memberi kekebalan hukum apa pun kepada presiden,” tegasnya.

Baca Juga  Relawan Bahkan Nilai Satu Tahun Periode Kedua Pemerintahan Jokowi Sangat Buruk

Baca Juga: Kerumunan Warga Sambut Jokowi, PAN: Istana Harus Mengevaluasi

Sumber: jitunews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan