Komnas HAM Beberkan Konteks Berbeda Versi Polisi, Choirul Anam: Laskar Ditembak Saat Menuju Polda Metro

rekonstruksi kasus penembakan laskar fpi dengan polda metro jaya(Foto: pojoksatu.id)

IDTODAY NEWS – Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM Choirul Anam mengatakan terdapat dua konteks berbeda dalam kasus tewasnya enam laskar Front Pembela Islam (FPI) di Tol Jakarta-Cikampek KM 50 Karawang, Jawa Barat, Senin (7/12) lalu.

Konteks pertama, kata Anam, terkait tewasnya empat laskar FPI yang ditembak penyidik di mobil yang menuju Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Metro Jaya, Jakarta. Sebelum ditembak, empat laskar tersebut telah tertangkap di Tol Jakarta-Cikampek KM 50, Karawang, Jawa Barat, 7 Desember 2020.

Baca Juga  Deretan Jabatan yang Bikin Luhut Digelari 'Menteri Segalanya'

Mereka ditangkap setelah insiden saling serempet antara mobil yang ditumpangi enam Laskar FPI dengan penyidik Polda Metro Jaya di Tol Jakarta-Cikampek, daerah Karawang.

“Bahwa empat anggota laskar khusus tersebut kemudian ditembak mati di dalam mobil petugas saat dalam perjalanan dari KM 50 ke atas menuju Polda Metro Jaya,” ujar Anam dalam keterangan resmi secara virtual, Jumat (8/1).

Menurut Anam, polisi mengklaim para laskar melakukan perlawanan di dalam mobil. Kemudian empat laskar FPI ditembak atas klaim polisi demi keselamatan.

“Dengan informasi hanya dari petugas kepolisian semata, bahwa terlebih dahulu telah terjadi upaya melawan petugas yang mengancam keselamatan diri, sehingga diambil tindakan tegas dan terukur,” ujarnya, Sabtu (9/1).

Di sisi lain, kata mantan pengacara aktivis HAM Munir itu, dua dari enam Laskar FPI juga tewas tertembak oleh polisi. Namun, keduanya tewas dalam insiden baku tembak antara mobil polisi dengan kendaraan enam laskar.

Baca Juga  Jawab Keheranan Mahfud, HNW: Justru Aneh Kalau Pemerintah Tidak Ributkan Komunisme Dan Kapitalisme

Peristiwa baku tembak itu terjadi sebelum memasuki KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, Karawang, pada 7 Desember 2020 itu.

“Bahwa dua orang itu meninggal karena peristiwa saling serempet dan saling serang antara petugas dengan laskar FPI dengan menggunakan senjata api,” jelasnya.

Baca Juga: Erick Thohir Tunjuk Cak Nanto Jadi Komut PT Istaka Karya

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan