Luhut Bilang Indonesia Kekurangan Sarjana Teknik Makanya Butuh Pekerja Asing

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan arak bali mampu menurunkan angka penderita COVID-19 di Pulau Dewata. (FOTO/DOK.SINDOphoto)

IDTODAY NEWS – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan alasan utama sejumlah industri masih mempekerjakan tenaga asing karena kekurangan sumber daya manusia (SDM) lulusan teknik di Indonesia.

Luhut lantas membeberkan data dari Fakultas Teknik Universitas Indonesia, menurutnya kebutuhan sarjana teknik di Indonesia mencapai 117.982 orang pada 2019. Sementara yang tersedia hanya 20.635 orang. Sedangkan untuk lulusan D3 teknik, kebutuhannya mencapai 194.183 orang dan yang tersedia hanya 5.242 orang.

Baca Juga  Mujahid 212 Minta Tidak Sebatas Pencitraan, Tapi Patuh UU Kekarantinaan Kesehatan

“Kalau orang ribut kenapa juga enggak pakai kita punya? Ini data kita ambil dari profesor Fakultas Teknik Universitas Indonesia. Memang kita enggak punya Pak, kurang kita. Mungkin sarjana sosial hukum (banyak), tapi di teknik kita kurang,” kata Luhut dalam video virtual, Selasa (15/9/2020).

Oleh karena itu, Luhut bilang pemerintah kini sedang mengembangkan politeknik di Morowali, Wedabe, dan Konawe. Ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan industri di daerah tersebut.

“Jadi sekarang kami pakai dulu mereka (tenaga kerja asing), setelah dipakai secara bertahap kami kurangi,” jelas Luhut.

Saat ini, kata Luhut, total pegawai di Morowali sebanyak 45 ribu orang. Dari total tersebut, sebanyak 3 ribu orang berasal dari luar negeri.

Sumber: indopolitika.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan