Mahfud MD Disebut Kebanyakan Main Medsos, Faizal Assegaf: Mestinya Bantu Publik dan Presiden

Menkopolhulkam Mahfud MD Sempat Merasa Janggal Atas Kebakaran Gedung Kejagung /Instagram.com/mohmahfudmd (Foto: pikiran-rakyat.com)

IDTODAY NEWS – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD masih terus menjadi sorotan usai berdebat dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Twitter.

Banyak yang menganggap perdebatan antara Mahfud MD dan Ridwan Kamil itu sebagai sesuatu yang memalukan dan tak pantas diumbar ke publik.

Bahkan, Ketua Progres 98 Faizal Assegaf menyebut Mahfud MD ‘terlalu sibuk main medsos’ sampai-sampai lupa untuk mengurusi kerumunan massa yang semakin banyak.

Sebagaimana dikabarkan PikiranRakyat-Bekasi.com dalam artikel “‘Tampar’ Mahfud MD terkait Kerumunan dan Aksi Massa, Ketua Progres 98: Jangan Cuma Sibuk Main Medsos”, ia menyoroti munculnya aksi 1812.

Aksi ini digelar di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Merdeka Barat, DKI Jakarta, menuntut dibebaskannya Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Sayangnya, aksi tersebut disebut-sebut tidak mengantongi izin dari pihak kepolisian mengingat situasi pandemi Covid-19 dan hal lainnya.

Baca Juga  Viral, Anak Ngaku Ibunya Dibekuk Polisi karena Sebar Hoax Omnibus Law

Menkopolhukam Mahfud MD mesti proaktif untuk membantu publik dan Presiden Jokowi menghentikan aksi massa yang kian membesar,” cuit akun @faizalassegaf pada Jumat, 18 Desember 2020.

Bahkan Faizal Assegaf melemparkan kritik pedas terhadap Mahfud MD. Menurutnya Mahfud MD jangan sibuk main media sosial tapi harus turun ke lapangan menemui elemen-elemen Islam.

“Jangan cuma sibuk main di medsos tanpa kerja nyata turun menemui elemen-elemen Islam untuk mengakhiri kegaduhan,” ucap Faizal Assegaf.

Diketahui bahwa Mahfud MD adalah sosok pejabat negara yang aktif menyampaikan pandangan dan pendapatnya melalui media sosial.

Baca Juga: Respon Kebijakan BI Harus Dapat Diakselerasi oleh Perbankan

Belum lama ini Mahfud MD terlibat adu argumen dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui Twitter.

Keduanya beradu argumen terkait kasus pelanggaran protokol kesehatan yang melibatkan Habib Rizieq.

“Siap, Kang RK (Ridwan Kamil). Saya bertanggungjawab. Saya yang umumkan HRS diizinkan pulang ke Indonesia, karena dia punya hak hukum untuk pulang,” ujar Mahfud MD dalam akun Twitter @mohmahfudmd.

Mahfud MD mengungkap, penjemputan Habib Rizieq diperbolehkan asal tertib dan sesuai aturan.

“Saya juga yang mengumumkan HRS boleh dijemput, asal tertib dan tak melanggar protokol kesehatan. Saya juga yang minta HRS diantar sampai ke Petamburan,” tutur Mahfud MD.

Akan tetapi, Mahfud MD menilai kerumunan massa yang tercipta usai penjemputan Habib Rizieq bukan akibat dari pernyataannya lagi.

“Tapi acara pada malam dan hari-hari berikutnya yang menimbulkan kerumunan orang sudah di luar diskresi yang saya umumkan,” kata Mahfud MD.

Cuitan tersebut merupakan balasan untuk pernyataan Ridwan Kamil usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya Pada Rabu, 16 Desember 2020,

Ridwan Kamil menilai, kerumunan tersebut tercipta itu disebabkan pernyataan Mahfud MD.

Baca Juga  PA 212 Sebut Massa 1812 Bawa Sajam-Ganja Penyusup, Polisi: Mereka Ngaku FPI

Baca Juga: Nekat Mencuri Ponsel di Rumah Sakit, Seorang Maling Babak Belur Dihajar Massa

“Menurut saya, semua kekisruhan yang berlarut-larut ini dimulai sejak adanya statement dari Pak Mahfud, di mana penjemputan HRS ini diizinkan,” kata Ridwan Kamil.

Pernyataan tersebut, lanjut Ridwan Kamil, menjadi tafsir bagi simpatisan Habib Rizieq yang membolehkan kerumunan, baik di Bandara Soekarno-Hatta, di Megamendung, atau di Petamburan.

“Di situlah (pernyataan Mahfud MD) menjadi tafsir dari ribuan orang yang datang ke bandara, selama tertib dan damai boleh, maka terjadi kerumunan yang luar biasa,” ucap Ridwan Kamil.

“Nah sehingga ada tafsir ini seolah-olah ada diskresi dari Pak Mahfud kepada PSBB di Jakarta, PSBB di Jabar dan lain sebagainya,” kata Ridwan Kamil.

Baca Juga: Narasi Kaitkan Islam dengan Teroris, Fahri Hamzah: Mereka Masih Tidak Terima Sila Pertama

Sumber: pikiran-rakyat.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan