Mahfud Md Singgung Kontroversi COVID Tentara Allah-Konspirasi Global

Menko Polhukam Mahfud Md (YouTube Kemenko Polhukam RI)

IDTODAY NEWS – Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md berbicara soal kontroversi COVID-19, dari COVID-19 tentara Allah hingga ciptaan Amerika-China. Mahfud menegaskan virus Corona dapat menjangkiti siapapun tanpa pandang bulu.

“Saudara, dulu ada kontroversi bener nggak sih ada COVID ini, ada yang bilang ini ciptaan Amerika, ciptaan Cina ini konspirasi global. Ada juga yang bilang kalau rajin berwudu, rajin salat nggak kena. Ini hanya tentara Allah yang dikirim untuk membunuh orang kafir,” kata Mahfud dalam acara ‘Silaturahmi Virtual Menko Polhukam Dengan Alim Ulama, Pengasuh Ponpes dan Pimpinan Agama se-Jawa Barat’, Minggu (25/7/2021).

Mahfud menyebut ulama dan tokoh agama panutan banyak yang kena virus Corona. Mahfud menegaskan COVID bukan konspirasi.

“Ulama kita banyak juga yang rajin salat, yang tidak kita ragukan kesuciannya badannya selalu menjaga wudu terkena COVID-19. Saya mengambil contoh almarhum Kiai Ali Jaber, sangat dekat dengan saya. Itu siapa yang meragukan wudunya? Puasa rajin, salat rajin, dakwah siang-malam dan beliau percaya COVID itu ada dan pakai masker, kena juga,” katanya

“Mari kita melihat sebagai fakta. Namun itu bukan konspirasi dari satu agama ke agama tertentu, karena semua agama kena. Bukan soal orang rajin ibadah atau tidak,” ujar Mahfud.

Kemudian, Mahfud menyebut di negara Arab Saudi dan Iran, ada warga terpapar virus Corona karena memakai alas sujud yang sama. Beberapa, katanya, meninggal dunia.

“Di Arab Saudi orang rajin salat, kena juga. di Iran, ribuan orang salat, ribuan orang langsung terinfeksi dan banyak yang meninggal karena apa? Karena mereka memakai karpet sajadah yang sama, bergantian lalu virus menular ke karpet lalu orang sujud di situ. Pulangnya langsung sakit, beberapa meninggal,” ujarnya.

Baca Juga  Bacaan PKS, Kebijakan "Makan 20 Menit " Bukti Pemerintah Setengah Hati Tangani Covid-19

Bahkan Mahfud menyampaikan tak jarang pula di kalangan agama kerap timbul perdebatan mengenai penanganan COVID-19, salah satunya paham Qadariyah dan aliran Jabariyah.

Kendati demikian, saat ini upaya yang paling penting ialah menyadarkan masyarakat akan pentingnya protokol kesehatan serta menggencarkan program vaksinasi COVID-19.

“Lalu timbul kalau di kalangan agama timbul pertentangan, antara aliran Qadariyah dan aliran Jabariyah. Yang satu dikatakan kalau sudah diciptakan oleh Allah, ya sudah mati karena COVID nggak apa-apa. Tapi ada yang bilang, sesuai hadis nabi dan dalil-dalil di Al-Qur’an, kita harus menjaga kemaslahatan dan menghindari kemudaratan dan menghindari kesadaran di dalam kehidupan kita. Itu kita wajib usaha melakukan perang sama-sama terhadap COVID ini,” ujar Mahfud

Baca Juga  Ribut Soal Jilbab, MUI Sumbar: Isu 'Pemaksaan' Hanya Framing

“Aliran Qadariyah Jabariyah tidak penting, kita lihat fakta mari kita bangun kebersamaan. Karena COVID solusinya dua, satu kalau sakit diobati. Tapi kunci untuk mencegah hanya 2, satu vaksin, itu pendapat seluruh dunia,” katanya.

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan