Marahi Guru SMP, Ketua DPRD DKI: Apa yang di Otak Bapak, Tahu Enggak Megawati Itu Siapa!

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi, saat ditemui di ruang kerjanya di Gedung DPRD, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2019). Prastyo Edi Marsudi yang juga Sekretaris DPD PDIP DKI Jakarta ini, mengantongi suara sekitar 28 ribu lebih di dapil 1 Jakarta Pusat dalam pemilihan calon legislatif pada pileg 2019 lalu. (Foto: Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)

IDTODAY NEWS – Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi memarahi guru pembuat soal ujian Anies selalu diejek Mega di SMP 250 Cipete saat rapat klarifikasi di Komisi E parlemen Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

“Apa yang diotak bapak gitu, tahu nggak Megawati itu siapa?” ucap Pras dengan suara meninggi di lokasi, Selasa (15/12/2020).

Politikus PDIP itu menyayangkan guru tersebut menggunakan nama dua tokoh dalam soal ujian. Menurut dia, pertanyaan tersebut bisa memprovokasi warga Jakarta yang saat ini tengah memanas.

“Apakah nggak mungkin nama Otong, contoh soal nama,” ujarnya.

Pras juga meminta guru tersebut membacakan Pancasila lantaran berkilah soal Anies selalu diejek Mega hanya dilakukan secara spontanitas.

Guru itu pun fasih melafalkan lima sila yang ada dalam Pancasila. Menurut Pras, seharusnya guru merupakan panutan bagi para siswanya.

“Bapak sebagai guru lho pak, kalau memberi contoh, memberi contoh yang baik, bukan membanding tokoh sama tokoh. Ini Presiden kelima Pak. Kok tokohnya itu gitu loh. Dulu ada OSIS, nggak bisa, yang beragama tertentu nggak boleh ketua OSIS, bagaimana kebhinekaan kita pak,” ucap Pras.

Baca Juga  Pemprov DKI Bangun JPO Senen Extension Bergaya Artistik

Pras mengatakan, selama ini setiap anggota DPRD DKI Jakarta tidak pernah ada perpecahan dalam mementingkan kepentingan warga Ibu Kota.

“Kita di DPRD tidak ada warna pak. Fungsi kita jalankan. Kita keluar baru, teman-teman punya partai masing-masing. Di sini satu warnanya, bapak malah memprovokasi dari luar,” sambung dia.

“Elu uda hebat, elu uda jagoan? Hey, elu guru!” tegasnya.

Baca Juga  Simpang Lima Senen Hancur Lebur Usai Demonstrasi Ricuh

Ia pun meminta Kepala Dinas Pendidikan DKI Nahdiana untuk melakukan konsolidasi kepada setiap guru agar peristiwa seperti ini tidak kembali terulang.

“Dan ibu kepala dinas saya minta jangan next ada seperti ini. Permasalahan bukan ada di kantor, ada di lapangan. Sekali lagi, ibu konsolidasi lagi, yang kayak gini bahaya sekali, suasana di Jakarta lagi hangat jadi tambah panas,” tandasnya.

Baca Juga: Roy Suryo Ibaratkan CCTV Tol Japek Fake Camera, Cuma Untuk Menakuti Anak Kecil

Sumber: okezone.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan