IDTODAY NEWS – Majalah The Economist menulis laporan yang menyebut demokrasi semakin dilemahkan di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). The Economist juga menyoroti Jokowi yang menjanjikan adanya reformasi.

Laporan The Economist yang bertajuk `Presiden Indonesia menjanjikan reformasi tapi dia sendiri yang berubah` itu dikeluarkan pada Jumat, Jumat (20/8/2021).

Mantan Juru Bicara Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Adhie Massardi pun angkat bicara. Dia menyoroti soal kesalahan penulisan nama oleh The Economist yang merupakan media asal Singapura dalam tulisan itu.

Dalam unggahan Massardi, dia menyebutkan bahwa berita tersebut didapatnya melalui kiriman dari seorang teman.

“Teman kirim berita The Economist Singapura tentang ‘Indonesia’s President Promised Reform, Yet It Is He Who Has Changed’ (Democracy is increasingly enfeebled under Jokowi),” kata Massardi di Twitter yang dikutip law-justice.co pada Selasa (7/9/2021).

Akan tetapi, dia justru menyoroti keunikan penulisan nama Jokowi yang dilakukan oleh media The Economist tersebut. Dalam berita yang diunggahnya, The Economist menuliskan nama Jokowi pada bagian atas judul, dengan font berwarna merah.

Baca Juga  Tiba-tiba Bentangkan Poster ke Arah Jokowi, Pria di Blitar Ditangkap Polisi

Keunikan The Economist itu lantaran mereka tidak menuliskan ‘Jokowi’ melainkan menuliskan ‘Jokowho? (Joko Siapa?)’.

“Yang unik namanya ditulis JOKOWHO, sudah kayak anak-anak BEM saja itu Economist,” ujar Adhie Massardi.

Sumber: lawjustice.co

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan