Memanas! Amerika Serikat Ungkapkan Afghanistan Menuju Perang Sipil

Suasana pasca pertempuran di Afghanistan. (Antara)

IDTODAY NEWS – Memanas! Amerika Serikat ungkapkan Afghanistan menuju perang sipil. Pasca militer asing yang dipimpin Amerika Serikat (AS) angkat kaki dari Afghanistan, ketegangan antara kelompok Taliban dan pasukan oposisi di Afghanistan semakin memanas.

Pasalnya, telah terjadi pertempuran untuk menguasai wilayah Lembah Panjshir di utara Kabul, provinsi terakhir di negara tersebut yang belum dikuasai Taliban.

Kondisi tersebut membuat pejabat tinggi Amerika Serikat (AS) memberi peringatan akan adanya potensi perang sipil.

Kelapa Staf Gabungan AS Jendral Mar Milley turut menyoroti ketegangan yang terus meningkat di Afghanistan.

“Militer kami memperkirakan situasi yang terjadi berpotensi berkembangan ke arah perang sipil. Saya tidak tahu apakah Taliban dapat mengonsolidasikan kekuatan dan memiliki pemerintahan yang stabil,” bebernya, seperti dilansir dari Reuters via CNBCIndonesia, Minggu 5 September 2021.

Seperti diketahui, Lembah Panjshir sejauh ini memang belum pernah dikuasai Taliban, bahkan ketika mereka berkuasa di Afghanistan pada 1996 hingga 2001.

Panjshir adalah salah satu dari 34 provinsi di Afganistan, letaknya di bagian timur laut dan terbagi menjadi tujuh distrik dan 512 desa.

Baik Taliban maupun kelompok oposisi saling mengeklaim unggul dalam perebutan wilayah tersebut. Namun, kemenangan dari masing-masing pihak hingga saat ini belum dapat dipastikan.

Baca Juga  Menhan Prabowo Akan Berkunjung ke Pentagon, Senator AS Mengecam

Di satu sisi, juru bicara Taliban Bilal Karimi mengatakan pihaknya telah berhasil menguasai distrik Khinj dan Unabah, sehingga Taliban kini memegang kendali atas empat dari tujuh distrik di provinsi tersebut.

“Para Mujahidin (pejuang Taliban) terus bergerak masuk (di provinsi tersebut),” ungkapnya melalui Twitter, dikutip Reuters.

Di sisi lain, kelompok oposisi yang menamai diri mereka National Resistance Front of Afghanistan, menyatakan sempat dikepung ‘ribuan teroris’ di jalur Khawak, dan Taliban telah meninggalkan ribuan kendaraan dan peralatannnya di area Dashte Rewak.

Baca Juga  Puan Maharani Perlu Terbang Ke Amerika Serikat Untuk Berguru Ke Kamala Harris

Juru bicara kelompok perlawanan tersebut, Fahim Dashti pun menyatakan bentrokan masih terus terjadi.

Sementara itu, pemimpin kelompok perlawanan Ahmad Massoud dalam unggahan Facebook menjelaskan, wilayah Panjshir masih dalam posisi yang kuat sambil memuji demonstrasi di Herat yang dilakukan kelompok perempuan untuk memperjuangkan haknya.

Massoud dikenal sebagai pemimpin militer Afghanistan. Namanya terkenal lantaran berperan dalam memukul mundur pasukan Uni Soviet dari Afghanistan dalam Perang Soviet-Afghanistan yang membuatnya mendapat sebutan ‘Singa Panjshir’.

Sumber: terkini.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan