Mendagri: Jika Vaksinasi Terlalu Lama, Dikhawatirkan Ada Efek Pingpong Covid-19

Mendagri Tito Karnavian mengikuti rapat kerja dengan Komisi II DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (21/9/2020). DPR menyetujui pagu anggaran Kementerian Dalam Negeri untuk tahun 2021 sebesar Rp3,2 triliun dan menyetujui tambahan anggaran sebesar Rp1,2 triliun untuk dibahas di Badan Anggaran DPR. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.(FOTO: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)

IDTODAY NEWS – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian khawatir dengan adanya efek pingpong Covid-19 apabila rentang waktu pelaksanaan vaksinasi terlalu lama.

Padahal, program vaksinasi Covid-19 secara nasional memakan biaya dan energi yang besar.

“Jika pelaksanaan vaksin terlalu lama, dikhawatirkan menimbulkan efek pingpong akibat rentang waktu yang tidak serempak antar gelombang penerima vaksin,” ujar Tito sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemendagri, Sabtu (30/1/2021).

“Sedangkan biaya yang kita keluarkan dengan segala energi yang dikeluarkan juga sudah sedemikian besar dan masif,” lanjutnya.

Adapun efek pingpong Covid-19 bisa terjadi antardaerah yang mana ketika kondisi kasus di satu daerah sudah turun, bisa kembali naik akibat penularan kembali terjadi. Selain karena mobilitas masyarakat, kondisi ini juga disebabkan kekebalan komunitas yang belum terbentuk secara optimal.

Menurut Tito, untuk mendukung keserempakan tersebut, yang perlu diutamakan adalah ketersediaan vaksin dengan cepat dalam jumlah yang cukup. Jumlah itu setara dengan dua pertiga dari populasi masyarakat Indonesia.

Tito menekankan bahwa hal itu penting karena program vaksinasi Covid-19 bersifat perorangan.

Baca Juga  Demokrat: Kebijakan Penanganan Covid-19 Setengah Hati

“Tetapi untuk membangun kekebalan kelompok ( herd immunity). Karena prinsip herd immunity adalah dua pertiga dari populasi harus memiliki antibodi pada waktu periode yang sama,” tutur Tito.

Selain itu, mantan Kapolri itu juga menyebut perlu adanya desain distribusi vaksin yang cepat.

Sehingga Tito meminta kepala daerah membuat terobosan desain pandistribusian vaksin agar dapat dilaksanakan dengan cepat, lancar, dan aman, terutama menyangkut cold chain atau rantai dingin.

Sedangkan untuk TNI/Polri diharapkan dapat membantu aspek pengamanan dan penyaluran.

Baca Juga  Legislator PDIP: Lockdown Skenario Terburuk Untuk Zona Hitam

“Pada pelaksanaan nantinya saya berharap vaksinasi bisa dilakukan cepat dan aman terutama kesiapan infrastruktur vaksinasi,” tutur Tito.

“Hal itu perlu dihitung tidak hanya berdasarkan data kuantitatif, tetapi juga kualitatif agar program ini benar-benar berjalan sesuai yang diharapkan. Dengan kata lain, prosesnya berjalan di bawah kontrol yang cermat agar tidak meleset dari target yang telah ditetapkan,” jelasnya.

Baca Juga: PKB Sulsel Ikut Kecam Pernyataan Abu Janda yang Rasis

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan