Mengenal Pak Dadang, Pecatur Indonesia di Chess.com yang Kalahkan Gamer Catur Dunia

Dadang Subur pemilik akun Dewa_Kipas di Chess.com yang diblokir setelah menang melawan YouTuber GothamChess.(Foto: Facebook.com/AliAkbar)

IDTODAY NEWS – “Bapak saya tidak terlalu mempermasalahkan (akunnya) diblokir,” ujar Ali Akbar, anak dari Dadang Subur, pria asal Bandung yang akun Chess.com-nya ditangguhkan karena diduga bermain curang.

Tuduhan tersebut mencuat setelah Dadang berhasil mengalahkan seorang gamer catur profesional sekaligus YouTuber bernama Levy Rozman, atau biasa dikenal sebagai “GothamChess”.

Karena dinilai mencurigakan, akun Dadang dengan nama “Dewa_Kipas” itu diblokir oleh sistem.

Cerita pemblokiran akun milik Dadang ditulis Ali di akun Facebook miliknya yang kemudian viral. Bahkan, cerita tersebut juga dibahas di forum Reddit hingga sampai ke telinga GothamChess dan menjadi perbincangan di dunia maya.

Seperti kutipan di awal tadi, Dadang sendiri sebenarnya tak masalah akunnya dihapus. Sebab, salah satu tujuan utama bermain catur di Chess.com hanya ingin mencapai ELO (rating pemain dalam dunia percaturan) 2.200-2.300.

Saat melawan GothamChess, rating ELO akun Dewa_Kipas sendiri berada di angka 2.311, artinya tujuan Dadang sebenarnya sudah tercapai.

Baca Juga: Moeldoko dan Marzuki Alie Calon Kuat di KLB, Max Sopacua Persilahkan Wanita Emas Maju

Meski demikian, tak ada yang mengira bahwa pencapaian tersebut ternyata diraih dalam waktu yang terbilang cukup singkat, yaitu tiga minggu.

Bahkan, untuk mencapai titik tersebut, Dadang sampai-sampai lupa waktu dan sering kali menelan omelan istrinya karena kecanduan game.

“Sering sekali (ayah saya) main Chess.com setiap hari, sampai lupa makan dan tidur, sampai tidak ingat umur dan sering dimarahi ibu saya. Biasanya, istirahat hanya dipakai untuk shalat,” ujar Ali melalui pesan singkat kepada KompasTekno, Kamis (4/3/2021).

Baca Juga  Indonesia Mau Bikin Kereta Cepat Sendiri, Kecepatan Maksimal 220-230 Km/jam

Ali mengatakan, ranking ELO sendiri biasanya tak bisa didapatkan dengan waktu sesingkat itu. Namun, apabila terus-menerus bermain, hal tersebut bisa terwujud.

“Biasanya orang akan naik ke peringkat dari ELO 800 hingga ELO 1.200 setelah bermain beberapa bulan. Tapi, ayah saya bisa mencapai ELO 2.300 dalam waktu tiga minggu karena memang bermain tanpa henti,” imbuh Ali.

Menurut Ali, Dadang membuat akun Chess.com pada 12 Februari lalu. Sejak saat itu hingga diblokir, ia telah memainkan sekitar 332 kali pertandingan dengan 232 kali menang, 90 kali kalah, dan 10 kali remis (seri).

Gagap teknologi

Kiprah singkat Dadang di Chess.com sendiri tak lepas dari campur tangan anaknya. Ali memperkenalkan game tersebut kepada sang ayah untuk memberi tahu bahwa ada game catur yang bisa mempertemukannya dengan para pemain profesional.

Dadang lantas tertarik dan meminta Ali untuk membuat akun, foto profil, dan mengajarinya cara mencari lawan dan memulai pertandingan. Berbagai hal ini perlu dipelajari karena Dadang tak begitu paham (gagap) tentang teknologi.

“Bapak saya tidak begitu mengerti tentang teknologi, saya yang menuntunnya untuk membuat akun, foto profil, mencari pertandingan, dan lain sebagainya,” jelas Ali.

Karena sulit memahami berbagai menu yang ada di Chess.com, Dadang hanya memainkan mode Rapid (10 menit) di Chess.com yang lebih mudah diakses.

Baca Juga  Hacker China Diduga Retas 10 Jaringan Internal Kementerian Indonesia, Termasuk BIN

“Rapid adalah satu-satunya mode yang bisa diakses dengan mudah dengan sekali klik di menu utama Chess.com. Itu satu-satunya mode yang bisa dimainkan tanpa mengubah pengaturan,” tutur Ali.

Adapun mode lainnya, seperti Blitz dan Puzzle, tidak dimainkan Dadang karena berbagai alasan tambahan.

Di mode Blitz (5 menit), Dadang mengaku tidak bisa mengikuti jalannya permainan yang dituntut harus berpikir cepat karena faktor usia. Sedangkan untuk Puzzle, ia tak begitu tertarik dengan mode permainan tersebut.

Mencatat tiap langkah

Keunikan Dadang lainnya adalah kebiasaannya yang mencatat tiap langkah dalam satu pertandingan catur.

Sebelum mengenal Chess.com, Ali mengatakan bahwa Dadang sering bermain melawan komputer (bot) di aplikasi Shredder Chess.

Bot ini, menurut Ali, dirancang sedemikian rupa sehingga kemampuannya setara dengan pecatur yang memiliki ELO 2.600 ke atas.

Tak sekadar melawan bot, Dadang juga kerap mencatat tiap langkah yang ia buat agar paham bagaimana pola permainan orang yang memiliki ELO 2.600.

“Di tiap pertandingan, ia selalu mencatat semua langkah yang dibuat ke dalam buku Notasi Catur dan mengingatnya untuk dipakai di pertandingan lainnya,” tambah Ali.

Anggota Percasi

Selain gemar mencatat tiap langkah, kepiawaian Dadang juga berasal dari pengalamannya di masa lalu, ketika ia pernah bergabung dengan Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) dan menjuarai berbagai turnamen catur.

“Bapak saya pernah menjuarai tujuh turnamen catur daerah. Tidak selalu juara 1, pernah juara 3, 7, hingga 13. Kalau turnamen yang diselenggarakan oleh kantor tempat ayah saya bekerja, itu (gelar juaranya) sudah tak terhitung,” klaim Ali.

Baca Juga  Jurnalis Tempo Alami Upaya Peretasan Setelah Tulis Kasus Korupsi Bansos Covid-19

Hal itu ia buktikan dalam sejumlah dokumen yang disebar melalui akun Google Drive-nya.

Dokumen-dokumen tersebut mencakup Piagam Penghargaan Kejuaraan Catur Sekota Singkawang, Kalimantan Barat, dan foto Dadang yang mejeng di Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-18 Zona Kalimantan, sebagaimana gambar berikut.

Impian belum terwujud

Meski rela akunnya diblokir, Dadang sendiri terpaksa harus menanggalkan sejumlah mimpi yang ia buat ketika ia mulai bermain di Chess.com. Salah satunya adalah bertemu dengan para pemain catur profesional asal Indonesia.

“Salah satu tujuan awal (main Chess.com) belum terwujud, yaitu bertemu dengan pemain terkenal Indonesia, seperti Susanto Megaranto atau Sean Winshand,” ungkap Ali.

Dengan akun Dewa_Kipas yang memiliki ELO 2.311, impian tersebut otomatis kandas karena akunnya telanjur diblokir.

Terkait penangguhan akun itu, Dadang justru mengaku bersyukur akunnya diblokir. Sebab, ia tak lagi kecanduan game ini dan bisa menjalankan kehidupannya dengan normal kembali.

“Sebenarnya bapak saya bersyukur karena akunnya diblokir, karena selama ini dia selalu bermain sampai lupa waktu. Dan (pemblokiran) ini seakan seperti diingatkan supaya berhenti main,” jelas Ali.

“Tidak ada rencana untuk mengembalikan akun yang terblokir, biarlah bapak saya beristirahat dengan tenang,” pungkas Ali.

Baca Juga: Mantan Kader yang Bikin KLB, Jokowi yang Disalahkan Wasekjen Demokrat

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan