IDTODAY NEWS – Ahli epidemiologi dr Tifauzia Tyassuma mengatakan, sudah menjadi rahasia umum bahwa persoalan data menjadi permasalahan di negeri ini, dan bukan hanya data yang ada di Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

“Itu juga (masalah) epidemiologi. Data enggak pernah bisa kami ambil sebagai sesuatu yang valid di lapangan. Apalagi data di Indonesia itu jelek sekali, bukan saja milik Kemenkes,” kata Tifauzia di kanal YouTube Hersubeno Arief Point.

Dia melanjutkan, wajar saja Menkes Budi Gunadi Sadikin pusing dengan data yang tidak sinkron, apalagi dengan background keuangan yang terbiasa dengan angka-angka yang solid.

“Beliau ini kan backgrund-nya keuangan yang biasa dengan angka yang solid, makanya ketika pindah ke Kemenkes ya saya bilang welcome to the jungle, Mas Budi Gunadi,” katanya.

Di sisi lain, mantan Direktur Eksekutif dari Clinical Epidemiology dan Evidence Based Medicine Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo ini juga mengkritisi mengenai data KPU yang justru dipakai Kemenkes.

Menurutnya harus diperjelas dulu data apa yang membuat Menkes Budi Gunadi bingung.

Apakah data untuk finalisasi proyek vaksinasi yaitu menghabiskan 426 juta dosis itu ataukah yang mana?

“Data apa lagi yang mau diambil, itu yang harus diperjelas, kok kemudian tiba-tiba berkesimpulan mengambil data KPU,” kata akademisi dan peneliti dari Lembaga Ahlina Institute ini.

Baca Juga  Rapat Kerja dengan DPR, Menkes Paparkan Alur Waktu Vaksinasi Covid-19

“Padahal tahu kan bagaimana data KPU. Waktu dua gelaran pemilihan (Pilpres dan Pilkada – Red) saja data orang meninggal juga masuk. Nanti itu kalau dipakai sebagai target, orang meninggal juga divaksinasi dong,” sambungnya.

Sebelumnya Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan akan menggunakan data milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait program vaksinasi Covid-19.

Langkah itu ditempuh karena tidak percaya dengan data yang dimiliki oleh kementeriannya.

Baca Juga  Akui Beban Berat jika Pilkada 2024, KPU Usulkan Penyelenggaraan Pemilu Dipisah

“Saya sudah kapok. Saya tidak mau lagi memakai data Kemenkes. Saya ambil datanya KPU. Sudahlah itu KPU manual kemarin baru pemilihan (pilkada), itu kayaknya yang paling current. Ambil data KPU base-nya untuk masyarakat,” ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin dalam kanal YouTube PRMN SuCi.

Baca Juga: Hamdan Zoelva Minta Polisi Tindak Pelaku Rasis, Buntut Natalius Pigai Disebut Gorila?

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan