Menko Airlangga Klaim Tes Covid-19 Lampau Standar WHO, Menkes Budi Bilang Salah Sasaran

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkes Budi Gunadi Sadikin. (Foto: fajar.co.id)

IDTODAY NEWS – Pandemi Covid-19 di Indonesia semakin meningkat. Meski tes Covid-19 sudah memenuhi standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 1000 per 1 juta penduduk selama sepekan. Namun, kasus terus menjulang tinggi dan positivity rate tembus 25 persen.

Melihat hal itu, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan strategi tracing, tracking dan treatment atau 3T yang dikembangkan Indonesia untuk atas pandemi Covid-19 salah sasaran.

Gudi Gunadi Sadikin menyebutkan cara testing Covid-19 yang dilakukan di Indonesia salah. Sebab yang ditesting adalah mereka yang mau bepergian bukan orang yang menjadi suspect atau orang yang memiliki riwayat tinggal di wilayah yang melaporkan transmisi lokal atau kontak dengan pasien terkonfirmasi Covid-19 dalam 14 hari terakhir.

“Kita enggak disiplin, cara testingnya salah. Testingnya banyak, kenapa naik terus.,” kata Budi Gunadi dikutip dari Kanal YouTube PRMN SuCi, (Jumat 22/1/2021).

Budi mencontohkan dirinya bisa ditest swab Covid-19 hingga lima kali dalam seminggu karena masuk Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mantan Wamen BUMN itu mengungkapkan harusnya yang dikejar adalah epidemiologi bukan testing mandiri, testing pada orang yang masuk kategori suspect Covid-19.

“Harusnya yang ditest suspect bukan orang yang mau bepergian seperti Budi Gunadi Sadikin yang mau menghadap Presiden. Nanti standar WHO tes satu per seribu per minggu terpenuhi tetapi tidak ada gunanya testingnya harus secara epidemiologi,” terang Budi Gunadi Sadikin.

Baca Juga  Kasus Terus Melonjak, Jokowi Disarankan Ambil Alih Komando Penanganan Covid-19

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan jumlah tes Covid-19 yang dilakukan oleh Indonesia telah melampaui standar WHO karena untuk periode 10 sampai 16 Januari 2021 mencapai 288.137 orang.

“Standar WHO adalah 1 per 1.000 orang (per minggu) sehingga minimalnya Indonesia sudah mencapai sekitar 107,69 persen dari apa yang dipersyaratkan oleh WHO,” kata Menko Airlangga dalam temu media di Jakarta, Kamis (21/1/2021), seperti dilansir Antara.

Menko Airlangga menyatakan meskipun tes COVID-19 secara mingguan di Indonesia telah memenuhi standar persyaratan WHO, namun pemerintah tetap akan mendorong untuk daerah-daerah lain terutama zona merah.

Baca Juga  Negara Rugi Rp 30 Triliun, MAKI Desak Kejagung Sita Aset Rampokan Skandal Jiwasraya

Ia menegaskan pemerataan tes COVID-19 menjadi aspek penting dan harus terus dilakukan seiring kasus secara nasional telah mencapai 939.948 dengan kasus aktif 15,9 persen, sembuh 81,2 persen, dan meninggal 2,9 persen. Sementara positivity rate standar WHO tidak boleh lebih dari lima persen.

“Ini menurun dibandingkan yang lalu, namun kini masih di atas global sehingga tentu program testing, tracing, dan treatment,” tegas Menko Airlangga.

Baca Juga: Jenderal Idham Aziz Jadi Menteri Usai Pensiun? Ini Analisa Pengamat

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan