Menkop UKM: Banjir Produk China Bikin UMKM Lokal Gulung Tikar

Impor barang-barang murah asal China diakui telah menggerus pasar produk UMKM lokal. Foto/Ilustrasi

IDTODAY NEWS – Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki buka-bukaan bahwa banjirnya produk-produk impor asal China mulai menghabisi produk lokal. Sebanyak 50% lebih produk yang dijual di platform online/e-commerce berasal dari negara tersebut.

“Banjirnya produk asal China bisa membuat pelaku usaha dalam negeri gulung tikar karena kalah bersaing, seperti halnya di e-commerce, produk lokal kita kalah saing dengan produk luar,” ujar Teten dalam Seminar Nasional Informatika dan Aplikasinya ke-5 2021 secara virtual di Jakarta, Selasa (31/8/2021).

Baca Juga  Kedekatan Jokowi Dengan China Dan Donald Trump Bisa Bikin Hubungan Dengan AS Renggang

Dia mengatakan, China berhasil memenangi preferensi konsumen di pasar digital berkat informasi melalui market intelligence terkait selera pasar Indonesia. Setelah diteliti, kata dia, ditemukan bahwa UMKM di China mendapatkan panduan data market di Indonesia.

“Jadi e-commerce cross border mereka melakukan market intelligence untuk menangkap selera konsumen di setiap negara,” ucap Teten.

Adanya informasi mengenai selera pasar domestik tersebut mendorong para pelaku usaha bisa yakin dan percaya diri untuk memproduksi barang dengan jumlah banyak. Dengan harga yang lebih murah, ditunjang informasi yang sangat akurat tentang selera pembeli Indonesia, produk-produk dari Negeri Panda ini laku di pasar nasional.

Baca Juga  Mantan Menkominfo: Bukan Tidak Suka Indonesia-China Mesra, Tapi Jangan Ada di Bawah Pengaruh Satu Negara

“Dengan market intelligence ini infonya diberikan pelaku usaha UMKM yang sesuai permintaan market. Yang gitu pasti bisa laku, karena itu pengiriman barangnya itu bisa sekaligus, borongan sehingga murah biaya logistiknya,” katanya.

Sementara, imbuh dia, hal berbeda terjadi di pelaku usaha Indonesia. Mereka seringkali terhambat biaya logistik yang tinggi karena mengirimkan barang dalam jumlah kecil.

“Nah problem kita itu, UMKM kita misal mengirimkan barang ke luar ritel ekspor itu selalu besar di ongkos. Itu satuan unit kecil sementara dari luar, China mereka datang kontainer sangat banyak biaya logistik jadi murah,” jelasnya.

Baca Juga  Berjarak Kurang dari 700 KM, Markas Pesawat Pembom Nuklir Milik China Berada Tak Jauh dari Natuna

Sumber: sindonews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan