IDTODAY NEWS – Tanda pagar atau hashtag #HRSBukanHabib menjadi trending topic Twitter, Senin (16/11/2020) pagi ini. Trending topic tersebut muncul seiring kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) dari Arab Saudi ke Indonesia.

Seiring munculnya #HRSBukanHabib di Twitter, muncul video ceramah yang menyejukkan dari Ustaz Yahya Zainul Ma’arif yang lebih akrab disapa Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah yang berpusat di Cirebon.

Buya Yahya meminta masyarakat untuk tidak gampang merendahkan anak cucu Nabi Muhammad SAW.

“Jangan dihubung-hubungkan dengan istilah habaib. Karena kalau kita menyebut dengan nada yang merendahkan habaib, kita akan merendahkan sesuatu yang sambung dengan Nabi SAW. Kita tegur dia salah, tapi nggak karena habaibnya, ‘tuh.. habaib’ gak usah seperti itu, seperti ada kebencian dengan habaib Nabi. Hati-hati Nabi nggak akan menengok kita,” tutur Buya Yahya dalam siaran di Al-Bahjah TV yang diunggah oleh akun Twitter @ik4mawar4 pada Senin (16/11/2020).

Dikatakan Buya Yahya, jika ada anak cucu Nabi yang melakukan kesalahan maka menjadi kewajiban kita semua untuk mengingatkan. Bahkan, kewajiban mengingatkan itu harus lebih daripada yang lain.

”Kenapa? Karena kita mengambil hidayah dari kakek beliau, tapi kenapa ketika cucu-cucu beliau melakukan kesalahan, kok kita diam-diam saja,” katanya.

Namun, Buya Yahya mengingatkan bahwa jangan sampai ketika ada anak cucu keturunan Nabi, lantas kita dengan gampang mencaci maki. ”Jangan kita mencaci, mengolok, merendahkan karena dia habaib. Awas! Hati-hati itu. Pandang dia salah, kesalahannya jangan ditiru. Jangan sampai ada kesan, ‘tuh habib tuh’. Akhirnya kita merendahkan nasab mulia Baginda Nabi Muhammad SAW karena saat itu kita akan runtuh menjadi rendah,” tuturnya.

Baca Juga  Kepulangan Habib Rizieq Hampir 100 Persen, Tinggal Urus Bayan Safar

Dikatakan Buya Yahya, kita harus memandang seseorang dengan dua cara. Jika seseorang tersebut melakukan kesalahan sebagai manusia, harus meluruskan kesalahan tersebut seseuai dengan prosedur yang benar.

“Tentunya bukan dengan berbagai caci maki dan sebagainya. Kemudian, jangan dihubung-hubungkan dengan perkara nasab. Nasab mulia itu pilihan dari Allah. Nggak bisa orang minta pun nggak bisa dapat. Itu sudah dipilih, beliau-beliau punya nasab sambung kepada Rasulullah,” ungkapnya.

Buya Yahya mengingatkan agar jangan sampai kita merendahkan kehabaiban keturunan Rasulullah. ”Kalau kita merendahkan kehabaibannya, kita merendahkan nasab mulia, hati-hati. Kalau salah, kita tegur, wajar. Tapi jangan dihubungkan, habaib itu kemuliaan. Kadang karena ada dengki bersembunyi di hati, kita kalau (ada kesalahan), ‘tuh habib, habib’,” katanya.

Baca Juga  Kartun Nabi Muhammad Dinilai tak Dilarang di Hukum Prancis

Bahkan, kata Buya Yahya, ada orang yang sampai mengatakan anak keturunan Nabi sebagai habib palsu. “Sampai derajat mendustakan nasabnya, tuh habib palsu. Nggak bisa. Kalau nasabnya benar tetap benar. Kita mengatakan palsu (itu) masuk wilayah dosa. Kalau masalah ada habib yang bersalah, ya tugas kita bagaimana sebagai pengikut nabi,” pungkasnya.

Baca Juga: Segarkan Struktur Partai, DPC PDIP Madiun Gelar Musancab

Sumber: okezone.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan