Milad PDIP, Rocky Gerung: Selamat Mengumpulkan Mendali Koruptor Terbanyak!

Hersubeno Arief dan Rocky Gerung – (Foto: YouTube/Rocky Gerung Official)

IDTODAY NEWS – Pengamat politik, Rocky Gerung menyebut Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) harusnya mendapat rekor baru karena berhasil merampok negara hingga triliunan.

Hal itu disampaikan mereka dalam unggahan kanal Youtube Rocky Gerung Official berjudul “TEGA…! DANA DISABILITAS PUN DISIKAT. PDIP LAYAK MASUK MUSEUM REKOR” pada Rabu (20/1/2021).

Di awal video jurnalis senior Hersubeno Arief menjelaskan tiga penghargaan Muri yang didapat PDIP yakni prosesi HUT ke 48 tahun dengan peserta daring terbanyak, penanaman pohon terbanyak oleh anggota partai politik, dan tumpeng terbanyak.

Selain itu Hersubeno turut menyebutkan usulan menarik dari publik tentang penambahan rekor bagi PDIP.

“Tetapi yang menarik diusulkan oleh netizen adalah seharusnya tambah satu lagi rekornya, yakni rekor bancakan bansos,” ujarnya.

Menambah ucapan rekannya itu, Rocky Gerung juga melontarkan sindirannya pada partai banteng tersebut.

“Selamat mengumpulkan mendali koruptor terbanyak secara jumlah dan itu mesti direkam,” ucap Rocky Gerung.

Dalam video tersebut, Hersubeno Arief kembali menyinggung soal rekor keempat yang mesti PDIP terima, setelah dua nama baru kader partainya terjerat kasus korupsi bantuan sosial, yakni Ketua Komisi III DPR-RI, Herman Hery dan Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi PDIP, Ihsan Yunus.

Baca Juga  Penjelasan Sentul City Soal Somasi Rocky Gerung Terkait Pembongkaran Rumah

“Dari 3,4 triliunan paket bansos itu katanya Ketua Komisi III DPR-RI, Herman Hery mendapat 7,6 juta paket, yang nilainya Rp 2,1 triliun. Dan untuk Wakil Ketua Komisi VIII DPR dari Fraksi PDIP, Ihsan Yunus jumlah paketnya 4,6 juta dengan nilai Rp 1,3 triliun. Jadi memang ini kuota jumbo,” terang Hersubeno Arief.

Mendengar penjelasan rekannya, Rocky Gerung berpendapat dirinya tidak mempermasalahkan kecil-besar jumlah yang dikorupsikan oleh kader PDIP.

Ia menuturkan bahwa sekecil apapun yang dikorupsikan PDIP itu menandakan adanya penghinaan terhadap rakyat.

“Saya enggak persoalkan nilainya, bahkan 100 pun dikorupsi PDIP itu artinya menghina rakyat, karena dia partai rakyat. Jadi sebetulnya pada PDIP kuantitas tak berlaku, yang berlaku kualitas korupsinya. Artinya si tokoh PDIP ini waktu dia memutuskan untuk korupsi dia mengabaikan seluruh beban moral yang diberikan rakyat padanya,” tegasnya.

“Itu kan menghina peradaban. Jadi secara moral itu yang disebut sebagai penghianatan moral tertinggi, artinya di dalam pikiran dia memang sudah koruptif mau seratus ribu segala macam, jadi persoalannya ada di situ,” lanjutnya.

Baca Juga  Sepakat dengan Gus Baha, Novel Bamukmin: PDIP Berbahaya, Harus Dibubarkan

Selain kasus korupsi paket bansos, Hersubeno Arief turut menjelaskan bahwa telah terjadi kasus korupsi dana bansos difabel di dalam lingkungan Kementrian Sosial.

Hal itu lantas ditanggapi oleh Rocky Gerung, ia menyebut kerakusan partailah yang menyebabkan oknum-oknum itu mengabaikan seluruh pesan rakyat, bahkan pesan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP.

“Kerakusan partai itulah yang menyebabkan si tokoh partai yang disebut oknum itu mengabaikan seluruh pesan rakyat bahkan pesan kampanye atau bahkan pesan ibu Mega dalam pidato ‘jangan sekali-kali mengambil uang rakyat’. Jadi buat apa partai itu hidup dengan retorika jangan mengambil uang rakyat,” imbuhnya.

Rocky Gerung menjelaskan, harusnya seluruh masyarakat selalu ingat bahwa ekonomi politik korupsi berdasarkan kekuasaan dan kekuatan partai.

“Tapi selalu kita mengingatkan bahwa the political economy of corruption itu berbasis pada surplus kekuasaan partai. Jadi kalau partai berkuasa di eksekutif di legistatif berkuasa, dia pasti korupsi. Itu yang diingatkan Lord Acton: power tends to corrupt, absolute power corrupt absolutely. PDIP punya power, maka potensi dia untuk korupsi betul-betul jangan diabaikan sudah terjadi itu,” tuturnya.

Baca Juga  PDI-P Tidak Ingin Masa Jabatan Presiden Tiga Periode

Rocky Gerung turut menceritakan kisah sejumlah tokoh yang hidup penuh kesederhanaan dan membekas dalam sejarah. Hal itu karena ia ingin menunjukkan dan membandingkan, bahwa harusnya pejabat pemerintahan dapat hidup dengan sederhana tanpa berpikir memakan dan mengambil uang rakyatnya.

“Jadi pikiran-pikiran seperti itu ingin kita ingatkan bahwa ada Bung Karno yang hidup miskin, Bung Hatta yang mau beli sepatu dia mesti menabung dulu bertahun-tahun, Sutan Syahrir mati di penjara dalam keadaan miskin. Jadi seluruh founding person kita hidup dengan kesederhanaan,” jelasnya.

Melihat realita tersebut, Rocky Gerung lantas geram dan menyebut PDIP sebagai partai rakyat harusnya tak merampok uang rakyat sampai triliunan. Ia menganggap hal itu begitu gila.

“Indonesia punya basis keadilan sosial yang membekas di dalam sejarah. Tiba-tiba ada partai wong cilik di era reformasi merampok negara dengan triliunan, itu absurd, gila, dan dungu. Sudah segitu kemarahan kita dan itu yang mesti dipamerkan dan dicatat. Kita ingin KPK baca itu sebagai penghianatan bangsa,” ucapnya.

Baca Juga: Menko Airlangga Rahasiakan Positif COVID-19: Mengecoh Publik-Istana

Sumber: suara.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan