IDTODAY NEWS – Politikus Partai Gerindra, Fadli Zon kembali melontarkan kritik kepada pemerintah.

Fadli Zon dikenal sebagai salah satu tokoh publik yang kerap memberikan kritikan atas kebijakan pemerintah.

Kali ini, Fadli Zon menyoroti sikap pemerintah yang dianggap terlalu sibuk mengurusi pimpinan ormas Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab.

Di sisi lain, United Liberation Movement for West Papua (ULMWP), kelompok yang ingin memerdekakan Papua Barat dari Indonesia telah mendeklarasikan kemerdekaan negars Republik Papua Barat pada Selasa, 1 Desember 2020.

Peringatan tersebut dilakukan dengan pengibaran Bendera Bintang Kejora yang saat ini telah dilarang oleh pemerintahan Indonesia.

Dalam deklarasinya, ULMWP telah menetapkan konstitusi baru dan mengangkat pemimpin mereka yang kini menetap di Inggris, Benny Wenda sebagai Presiden Interim (sementara) mereka.

Baca Juga  KPK Imbau Presiden Jokowi Laporkan Penerimaan Gratifikasi Sepeda Lipat Dari VJ Daniel

“Pak Joko Widodo, Mahfud MD, Panglima TNI, dan Kapolri, Benny Wenda jelas2 sdh nantang RI. Kok masih sibuk urus HRS?,” Kata Fadli Zon, seperti dikutip Pikiranrakyat-bogor.com dari akun Twitter resminya, Rabu, 2 November 2020.

Sebelumnya, Fadli Zon juga sudah mengingatkan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto soal kemungkinan adanya aksi separatis di Papua pada 1 Desember 2020.

Oleh karena itu, Fadli Zon menyarankan agar Hadi Tjahjanto untuk berkantor di Papua.

Menurut Fadli Zon dengan berkantornya seorang Panglima TNI di sana, Hadi Tjahjanto dapat memantau langsung perkembangan organisasi-organisasi yang berhubungan dengan aksi separatis di Papua.

Baca Juga  Ketum AHY Salut Dengan Loyalitas dan Militansi Iti Jayabaya yang Ikut Bubarkan HUT Kubu Moeldoko

“Biasanya pada 1 Desember ada peringatan (Organisasi Papua Merdeka) OPM mereka dan yang menginginkan Papua merdeka. Saya sarankan Panglima TNI ke Papua dan memantau langsung dan mengendalikan situasi di sana. Kalau perlu berkantor sementara di sana. Ini kalau serius ‘NKRI Harga Mati’,” ucap Fadli Zon.

Selain itu, ULMWP juga mendeklarasikan ‘government-in-waiting’ atas wilayah Papua Barat, yang merupakan istilah untuk pemerintahan masa depan.

Perlu diketahui, UMLWP menandai 1 Desember sebagai hari kemerdekaan Papua Barat, karena tanggal itu merujuk pada deklarasi kemerdekaan Papua Barat dari pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1961.

Pada tahun 1962, Militer Indonesia mengambil alih Provinsi Papua Barat dan sejak saat itu, wilayah Papua Barat telah menjadi sasaran perjuangan separatis yang sengit.

Sehubungan dengan hal tersebut, selaku Presiden Sementara Republik Papua Barat, Benny Wenda menyatakan kesiapannya untuk memimpin dan menjalankan pemerintahan di Papua Barat.

“Demi mewujudkan semangat rakyat Papua Barat, kami siap menjalankan negara kami,” ujar Benny Wenda.

Benny Wenda juga berjanji akan menjadikan Papua Barat sebagai negara hijau pertama di dunia, yang juga menjunjung hak asasi manusia.

“Sebagaimana diatur dalam konstitusi sementara kami, Republik Papua Barat di masa depan akan menjadi negara hijau pertama di dunia, dan obor bagi hak asasi manusia,” tuturnya.

Baca Juga: Deklarasi Papua Barat, Bukti Indonesia Tidak Sedang Baik-baik Saja

Sumber: pikiran-rakyat

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan