Mirip Pidato Jokowi, Ketum MUI Miftachul Akhyar Minta Dakwah Ulama Tak Memukul

Presiden Jokowi didampingi Muhtasyar Nahdlatul Ulama (NU) KH Ma’ruf Amin (kedua kiri) Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar (ketiga kanan) dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (ketiga kiri) berdoa bersama pada Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu, 27 Februari 2019. (ANTARA/Adeng Bustomi)

IDTODAY NEWS – Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) periode 2020-2025, Miftachul Akhyar, menyampaikan sejumlah pesan saat berpidato di acara penutupan Munas X MUI, Jumat, 27 November 2020.

Miftachul berpesan bahwa tugas ulama adalah berdakwah tanpa mengejek. “Merangkul, bukan memukul. Menyayangi bukan menyaingi. Mendidik bukan membidik. Membina bukan menghina. Mencari solusi bukan mencari simpati. Membela bukan mencela. Tugas-tugas ini saya harapkan dalam periode perkhidmatan kita, ini akan mewarnai dalam kehidupan kita semuanya. Umat sedang menunggu apa langkah kita,” ujarnya, Jumat, 27 November 2020.

Baca Juga  PPKM Darurat Dilanjutkan, Jokowi Tambah Alokasi Bansos Rp 55,21 T

Dalam menyampaikan dakwah, kata Miftachul, ulama harus mengedepankan kasih sayang. “Ini harapan Islam pada kita-kita, terutama para penanggung jawab keulamaan untuk memberikan pencerahan kepada umat. Mereka yang melihat umat dengan mata kasih sayang. Manakala menjadi sesuatu, mari cari penyebabnya, bukan hanya kita memvonis tanpa ada klarifikasi,” ujarnya.

Pesan-pesan Miftachul kurang lebih juga serupa dengan pidato Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat membuka acara Munas X MUI secara virtual pada Rabu malam, 25 November 2020.

Dalam pidatonya, Jokowi menyebut pemerintah mendukung penuh ikhtiar MUI mewujudkan Islam rahmatan lil ‘alamin dalam kehidupan bangsa yang majemuk. Corak keislaman di Indonesia, kata Jokowi, identik dengan pendekatan dakwah kultural yang persuasif dan damai, tidak menebar kebencian, jauh dari karakter ekstrem dan merasa benar sendiri.

“Hal ini menunjukkan bahwa semangat dakwah keislaman kita adalah merangkul, bukan memukul. Karena hakikat berdakwah adalah mengajak umat ke jalan kebaikan sesuai akhlak mulia Rasulullah SAW,” kata Jokowi lewat video konferensi, Rabu, 25 November 2020.

Baca Juga  PPP ke PKS: Jokowi 'Cuci Tangannya' di Mana?

Baca Juga: Polisi tidak Temukan Pelanggaran Pidana dalam Narasi Baliho Habib Rizieq

Sumber: tempo.co

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan