IDTODAY NEWS – Makin berat tantangan mendidik anak di masa sekarang, terutama ketika keluarga muslim membuka dirinya terhadap berbagai kebisingan sosial. Kebingungan nilai dapat dengan mudah terjadi, kecuali jika orangtua hadir sebagai sosok yang kokoh, benar-benar dipercaya dan dihormati sepenuhnya oleh anak. Bukan cuma di permukaan hormat, sementara di balik itu anak sebenarnya sekedar menjaga perasaan orangtua. Orangtua hadir sebagai sosok yang kokoh sekaligus secara sengaja menanamkan prinsip hidup, orientasi hidup dan keyakinan hidup yang bersumber dari keimanan yang teguh.⁣

Baca Juga  Pilkada 2022 Ditiadakan Hanya untuk Ganjal Anies Baswedan? Refly Harun: Kebangetan Juga

Tetapi jika orangtua lemah perannya, atau sudah cukup aktif tetapi banyak disibukkan dengan kebisingan dari luar, maka kebingungan nilai dapat terjadi.⁣

Ambillah contoh sederhana. Bagaimana anak akan dapat memaknai kata santun, toleran maupun damai jika anak muda yang teriak-teriak tanpa adab, menyalak dengan suara menggelegar memenuhi seluruh penjuru langit hingga nyamuk pun tak sempat berdenging, justru dipuji dan diapresiasi sebagai cara-cara damai??! Bukankah terhadap Fir’aun saja Nabi Musa ‘alaihissalam diperintahkan untuk berbicara dengan santun dan menyentuh? Padahal kakek yang ada di hadapan anak muda itu bukan Fir’aun.⁣

Tantangan mendidik di segala zaman sebenarnya sama. Tetapi intensitasnya bisa berbeda. Ini semua menunjukkan betapa orangtua semakin perlu berbenah memperbaiki diri.

(Mohammad Fauzil Adhim)

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan