MUI Ajak Umat Islam Indonesia Bantu Warga Yaman yang Kelaparan akibat Perang

MUI mengajak umat Islam membantu penduduk Yaman yang kelaparan akibat perang (Foto: Reuters)

IDTODAY NEWS – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi seruan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kepada dunia untuk membantu warga Yaman yang mengalami kelaparan akibat perang.

Ketua Komisi Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional (HLNKI) MUI Bunyan Saptomo memuji peran PBB yang terus berkomitmen memberikan bantuan kepada penduduk Yaman.

“MUI sebagai wakil umat Islam Indonesia menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada PBB atas komitmennya untuk terus memberikan bantuan kemanusiaan kepada rakyat Yaman sejak perang pada 2015,” kata Bunyan.

Dia juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas bencana kelaparan di Yaman akibat perangan saudara yang masih berlanjut.

Baca Juga: Pernyataan Terbaru Mahfud MD terkait Kisruh Demokrat

MUI juga menyerukan kepada umat Islam Indonesia umumnya serta ormas Islam dan lembaga kemanusiaan khususnya untuk menggalang dana guna membantu warga Yaman.

Baca Juga  Wasekjen MUI: Sampah Demokrasi Itu Penjilat Rezim, Salah Benar Jilat, Paham?

Selain itu MUI mendesak agar semua pihak dapat menyelesaikan pertikaian secara damai melalui gencatan senjata dan perundingan.

“MUI mendesak semua pihak yang terlibat dalam peperangan di Yaman untuk segera melakukan gencatan senjata dan perundingan untuk menyelesaikan pertikaian mereka secara damai sesuai dengan spirit Islam yang berarti kedamaian,” kata Bunyan.

MUI juga mengimbau Pemerintah RI untuk meningkatkan koordinasi dengan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) serta PBB guna membantu penyelesaian konflik di Yaman secara damai serta membantu mengatasi bencana kelaparan.

Setidaknya 400.000 anak berusia di bawah lima tahun (balita) di Yaman terancam meninggal dunia pada 2021 akibat kelaparan jika tak segera mendapatkan bantuan.

Baca Juga  Rocky Gerung: Kampus Jangan Pelihara Feodalisme!

Empat badan PBB, yakni Program Pangan Dunia (WFP), Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO), UNICEF, serta Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengungkap para balita itu mengalami kekurangan gizi akut parah akibat perang, ditambah lagi dengan pandemi Covid-19.

Berdasarkan data Program Pangan Dunia (WFP), sebanyak 2,3 juta balita Yaman diperkirakan menderita kekurangan gizi akut pada 2021. Malnutrisi akut pada anak dan ibu di Yaman meningkat setiap tahun sejak konflik, didorong tingginya penyakit serta kerawanan pangan.

Selain itu, sekitar 1,2 juta perempuan hamil atau menyusui diproyeksikan mengalami kekurangan gizi akut tahun ini.

Baca Juga  Waketum MUI Sebut Tauhid Sepadan dengan Ketuhanan yang Maha Esa

PBB menyatakan, Yaman menghadapi krisis kemanusiaan terbesar di dunia.

Selain konflik, kemerosotan ekonomi, dan pandemi Covid-19, kurangnya sumbangan pada 2020 turut berkontribusi pada memburuknya krisis kemanusiaan. Empat badan PBB tersebut mengaku hanya menerima 1,9 miliar dolar AS dari total 3,4 miliar dolar yang dibutuhkan sebagai dana tanggap kemanusiaan.

Konflik di Yaman dimulai dengan perebutan kekuasaan dari pemerintahan sah yang dilakukan pemberontak Houthi pada 2014. Setahun kemudian, pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi melakukan intervensi untuk memulihkan pemerintah Yaman yang digulingkan di Ibu Kota Sanaa.

Baca Juga: Partai Demokrat Dilanda Perpecahan, Roy Suryo: Saya Sudah Mundur secara Baik-baik

Sumber: inews.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan