IDTODAY NEWS – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Muhyiddin Junaidi menilai aneh jika Kapolri yang nantinya menggantikan Jenderal Idham Aziz berasal dari non muslim.

Muhyidin mengatakan, indonesia negara mayoritas muslim, maka pemimpin aparat keamanan pun harus berlatar belakang seorang muslim.

Menanggapi itu, Pakar hukum tata negara Refly Harun berpendapat, apa yang dikatakan Muhyidin adalah aspirasi. Sehingga itu sesuatu yang wajar.

“Yang saya tidak setuju adalah menghentikan aspirasi, jadi aspirasi yang disampaikan Muhyiddin sah-sah saja, karena itu sebuah aspirasi, dia mewakili MUI,” ujar Refly Harun di chanel YouTubenya, Jumat (27/11).

Refly menilai aspirasi itu tidak bisa dihalangi. Menurut dia, menginginkan pemimpin jabatan-jabatan penting yang beragama islam, merupakan bagian dari akal sehat.

“Tentu aspirasinya menginginkan Muslim dalam jabatan-jabatan yang penting, ya seperti Presiden, Wakil Presiden, Kapolri, Jaksa Agung, Panglima TNI dan lain sebagainya, itu adalah common sense (akal sehat) mereka, jadi sah-sah saja dan tidak boleh dihalangi,” kata Refly.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan