IDTODAY NEWS – Konsistensi aparat penegak hukum dalam membubarkan kerumunan membuat bingung anggota Komisi II DPR Nasir Djamil. Pasalnya ada diskriminasi dalam melakukan pembubaran tersebut.

Seperti yang terjadi di Jawa Tengah. Di mana konser dangdut di Tegal dibiarkan berlangsung, sementara para buruh yang berunjuk rasa di Solo dibubarkan secara paksa.

Nasir khawatir, masyarakat jadi bingung karena tidak mendapat contoh yang baik dan konsisten dari negara.

“Akhirnya masyarakat semau gue, akhirnya masyarakat menuding. Ah ini tidak ada konsistensi soal menegakkan aturan tadi itu,” ujarnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (28/9).

Politisi PKS itu khawatir masyarakat akan menjadi pesimis dengan upaya pemerintah menjaga protokol kesehatan, terutama physichal distancing.

“Miris saya lihatnya. Apa ini kok dibiarin sementara yang lain-lain dibubarin dsb,” kesalnya.

“Mungkin ini untuk relaksasi. Hehe mungkin dibiarkan untuk relaksasi untuk warga. Hancur cara berpikir seperti itu. Satir ini,” demikian Nasir.

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan