IDTODAY NEWS – Insiden pembalaran Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, berujung dengan kematian tenaga kesehatan setempat menuai kecaman dari banyak pihak di tanah air. Tak terkecuali Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo.

Bamsoet, sapaan akrabnya, mendesak pemerintah untuk lebih tegas terhadap aksi kekerasan yang dilakukan Teroris Papua. Jangan lagi ada toleransi terhadap pihak-pihak yang telah membuat rakyat menderita.

Baca Juga  Erick Thohir Angkat Relawan Jokowi Jadi Komisaris BUMN, Fadli Zon Kesal Hingga Suruh Ganti BUMR

“Sudah waktunya negara melakukan tindakan tegas dengan menurunkan seluruh matra kekuatan yang dimiliki. Tidak boleh ada lagi toleransi terhadap teroris KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa,” ujar Bamsoet dalam keterangannya di Jakarta, Minggu (19/9).

Namun, pernyataan Bamsoet ini justru menuai kritik dari salah satu aktivis Papua, Natalius Pigai. Melalui akun Twitter pribadinya, Minggu (19/9), Pigai dengan tegas menilai Bamsoet tidak paham soal apa yang terjadi di Papua.

“Ketua MPR tidak mengerti soal Papua. Anda baca ‘mengapa orang Papua marah pendatang”, aktivis lebih pintar,” tulisnya. “Apa layak Dokter Pegang Senjata?’ Cara-cara itu sama saja beri peluang OPM bunuh Pendatang. Bisa saja OPM anggap pendatang aparat.”

Di ujung balasannya atas pernyataan Bamsoet itu, Pigai tetap berharap ada dialog dalam untuk menyelesaikan konflik di tanah Papua.

“Kami tidak gegabah bersikap! Dorong Dialog Damai!” tegasnya.

Baca Juga  Airlangga Ungkap 3 Proyek Besar untuk Ketahanan Pangan Dan Kesejahteraan Petani

Sumber: rmol.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan