IDTODAY NEWS – Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai membela Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Natalius menyebut, AHY tak boleh dimatikan karier masa depan politiknya.

Melalui cuitan di laman Twitternya @NataliusPigai2, Natalius mengatakan bahwa publik sedang tidak membicarakan tentang dinamika calon presiden (Capres) 2024.

Seraya menautkan infografis tentang profil lengkap AHY, Natalius mengatakan bahwa sosok AHY adalah politikus muda yang kelak akan jadi pemimpin Indonesia berkelas dunia.

“Kita tidak bicara tentang Capres 2024. AHY politikus muda yang akan jadi pemimpin Indonesia berkelas dunia,” cuit Natalius Pigai beberapa jam lalu, Selasa (2/2).

Natalius Pigai kemudian mengajak seluruh rakyat dari Sabang sampai Merauke untuk menjaga AHY sebagai aset bangsa.

Ia bahkan meminta publik memberikan kritik yang dapat membesarkan karier politik Ketua Umum Partai Demokrat itu.

“Saya minta Rakyat dari Sabang-Merauke jaga aset terbaik ini. Tidak boleh dimatikan karier masa depan politiknya,” jelasnya.

“Kalau salah ambil keputusan politik maka kritik saja untuk membesarkannya,” kata Pigai menutup cuitannya.

Baca Juga  Heran Dengan Sikap Jokowi Yang Kecewa Menterinya Ke Luar Negeri, Iwan Sumule: Siapa Berbohong?

Mencuatnya gerakan pengambilalihan yang diduga didalangi oleh Kepala Staf Kepresidenan Jenderal (Purn) Moeldoko mendapat sorotan dari berbagai kalangan.

Seperti diketahui, setelah Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menggelar konferensi pers, Partai Demokrat akhirnya mengungkap bahwa pejabat di lingkar Jokowi yang berupaya menggulingkan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ketum adalah KSP Moeldoko.

Hal ini kali pertama diungkap Kepala Bappilu Demokrat Andi Arief.

Setelah Andi Arief mengungkap nama ini, beberapa kader Demokrat yang lain juga ikut serta menyebutkan nama Moeldoko.

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, pernyataan ini bukan tanpa alasan dan bukti.

Ada sejumlah saksi dari kader bahwa Moeldoko memang ingin mengambil alih Demokrat.

“Berdasarkan pengakuan, kesaksian, dari BAP sejumlah pimpinan tingkat pusat maupun daerah Partai Demokrat yang kami dapatkan, mereka dipertemukan langsung dengan KSP Moeldoko yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat secara inkonstitusional untuk kepentingan pencapresan 2024,” kata Herzaky dalam keterangannya, Senin (1/2).

Baca Juga  Jokowi Teken Perpres 7/2021, Penceramah dan Pengelola Rumah Ibadah Akan Diberi Pelatihan Pencegahan Ekstremisme

“Ini bukan soal Demokrat melawan Istana, atau Biru melawan Merah. Ini soal penyalahgunaan kekuasaan dengan mencatut nama Presiden,” tegasnya.

Herzaky mengatakan, sebenarnya Demokrat ingin terlebih dulu tahu respons Presiden Jokowi usai AHY memberi surat sebelum mengungkap identitas KSP Moeldoko.

“Kami mendapat info kalau Bapak Presiden sudah membaca surat dari kami,” ujar dia.

Sementara itu, KSP Moeldoko di siaran pers Senin (1/2) malah mempertanyakan rumor kudeta yang dituduhkan kepadanya atas kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono selaku Ketua Umum Partai Demokrat.

Ia bingung, istilah kudeta semestinya datang dari internal organisasi atau institusi, bukan dari luar.

“Kalau ada istilah kudeta ya kudeta itu dari dalam, masa kudeta dari luar. Bukan kudeta dari luar,” kata Moeldoko saat menyampaikan keterangan pers secara virtual, Senin (1/2/2021).

Moeldoko memang mengakui sempat bertemu dengan sejumlah kader Demokrat.

Pertemuan itu dimaknai biasa saja dan bukan bermotif politik.

Sebagai mantan Panglima TNI, Jenderal Purn Moeldoko menyebut kebiasaannya bertemu dengan banyak kalangan termasuk para politisi.

“Konteksnya apa saya juga tidak mengerti. Dari ngobrol- ngobrol itu biasanya saya awali dari pertanian karena saya memang suka pertanian. Berikutnya curhat tentang situasi yang dihadapi ya gue dengerin aja, gitu. Berikutnya ya sudah dengerin saja,” kata dia.

“Terus munculah isu dan seterusnya mungkin dasarnya foto- foto. Ya ada dari Indonesia Timur dari mana- mana datang ke sini kan ingin foto sama gue, sama saya, ya terima saja,” katanya.

“Apa susahnnya, itu lah menunjukkan bahwa seorang jenderal yang tidak punya batas dengan siapa pun,” kata Moeldoko.

Moeldoko pun menyindir orang – orang yang menuduh dirinya ingin kudeta. Sebagai seorang pemimpin, kata dia, tidak boleh terlalu ‘baper’ dan ragu – ragu.

“Ya kalau anakbuahnya tidak boleh pergi ke mana- mana ya diborgol aja kali,” kata Moeldoko.

BacaJuga: Bantah Tudingan Herman Khaeron Kudeta AHY, Marzuki Alie: Kalau Jadi Pejabat Jangan Asbun

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan