Nelayan Lihat Kapal Perang China, TNI AL Siagakan 4 Kapal Perang RI di Natuna

Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) 1 Laksamana Muda (Laksda) TNI Arsyad Abdullah mengatakan sampai saat ini kondisi Laut Natuna Utara tidak ada permasalahan sama sekali.(DOK RAMDANI)

IDTODAY NEWS – Sebanyak empat kapal perang Republik Indonesia (KRI) disiagakan di Laut Natuna Utara yang merupakan wilayah operasi prioritas Komando Armada I (Koarmada I) TNI Angkatan Laut menyusul adanya nelayan yang melihat kapal perang China di sana.

“Kita menggelar setidaknya 4 KRI di sana untuk melaksanakan penegakkan kedaulatan dan hukum di Laut Natuna Utara,” ujar Kepala Dinas Penerangan Koarmada I Letnan Kolonel Laode Muhammad kepada Kompas.com, Kamis (16/9/2021).

Sementara itu, Panglima Koarmada I Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, TNI AL mengerahkan 5 KRI.

Akan tetapi, secara bergantian paling tidak ada 3 sampai 4 KRI berada di laut. Sementara itu, satu lainnya melaksanakan “bekal ulang”.

Dengan demikian, KRI tersebut dapat memantau kapal-kapal yang kemungkinan memasuki perairan Indonesia.

“Bahwa sikap TNI AL di Laut Natuna Utara sangat tegas melindungi kepentingan nasional di wilayah yurisdiksi Indonesia sesuai ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi sehingga tidak ada toleransi terhadap berbagai bentuk pelanggaran di Laut Natuna Utara,” ucap Arsyad.

Arsyad mengatakan, TNI AL dalam mengemban tugas berdasarkan pada Pasal 9 Udang-Undang Nomor 34 tahun 2004 tentang TNI, khususnya sub Pasal A dan B, yaitu melaksanakan tugas TNI matra laut di bidang pertahanan dan menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional.

Baca Juga  China Izinkan Penjaga Pantai Menenggelamkan Kapal Asing yang Menjarah di Laut Natuna Utara

Hal ini sesuai dengan ketentuan hukum nasional dan hukum internasional yang telah diratifikasi.

“Mengacu pada undang-undang tersebut, TNI AL dalam hal ini Koarmada I melaksanakan tugas mengamankan perairan Laut Natuna Utara, dalam mengamankan laut Natuna utara dituntut kehadiran KRI selalu ada 1 X 24 jam di wilayah tersebut,” kata dia.

Dikutip dari Kompas.id, sejumlah nelayan tradisional di Kepulauan Riau melaporkan berpapasan dengan enam kapal China, salah satunya destroyed Kunming-172, di Laut Natuna Utara, Senin (13/9/2021).

Baca Juga  Rizal Ramli: Ekonomi China Tetap Pro Rakyat Walau Otoriter, Kalau Kita Ugal-ugalan

Kehadiran kapal perang China itu membuat nelayan lokal takut melaut.

Ketua Aliansi Nelayan Natuna Hendri, Rabu (15/9/2021), menunjukkan sejumlah video yang diambil nelayan pada koordinat 6.17237 Lintang Utara dan 109.01578 Bujur Timur.

Dalam video itu terlihat enam kapal China berada di ZEE Indonesia. Adapun yang terlihat kapal destroyed Kunmimg-172.

“Nelayan merasa takut gara-gara ada mereka di sana, apalagi itu kapal perang. Kami ingin pemerintah ada perhatian soal ini supaya nelayan merasa aman saat mencari ikan,” kata dia, dikutip dari Kompas.id, Kamis.

Sumber: kompas.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan