IDTODAY NEWS – Ali Mochtar Ngabalin menceritakan kronologi penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Rabu, 25 November 2020 dini hari.

Menurut Ali Ngabalin, meski dia ikut bersama rombongan Edhy Prabowo ke Amerika Serikat, namun KPK tidak menahannya untuk dimintai keterangan. Kendati demikian, sebagai seorang sahabat Ngabalin berjanji akan membela Edhy.

“Sebagai teman dan sahabat saya harus menemani Edhy Prabowo sampai penyelesaian, sampai dipisahkan dengan KPK. Itu menurut saya adalah komitmen persahabatan saya,” kata Ngabalin dengan suara parau melalui sambungan telepon di acara Mata Najwa, Rabu malam.

Masih dengan suara parau dan nada lebih keras, Ngabalin mengungkapkan keyakinannya bahwa Edhy merupakan orang baik. Karena itu, dia berkomitmen tidak akan meninggalkan sahabatnya di masa sulit.

“Apa pun alasannya saya harus menemani Edhy,” kata Ali Ngabalin dengan suara terbata-bata.

Ali Ngabalin mengaku siap jika nanti KPK memanggilnya untuk dimintai keterangan terkait kunjungan Edhy Prabowo ke Hawaii, Amerika Serikat.

“Dengan penuh suka cita, saya akan menjelaskan untuk mengungkapkan kebenaran dari apa yang kami jalankan,” ujarnya.

Ngabalin sendiri ikut dalam rombongan Edhy Prabowo ke AS selama tujuh hari penuh. Karena itu, dia mengklaim mengetahui siapa saja yang ditemui Edhy dan apa saja yang dibicarakan di Hawaii.

Baca Juga  Anies Terbitkan Seruan HUT RI ke-76, Minta Warga Tak Gelar Lomba-Tirakatan

“Saya mengerti apa yang Bapak Menteri lakukan dengan sangat luar biasa membangun lobby international,” tuturnya.

Sebelumnya Ali Ngabalin mengungkapkan, ketika tiba di Indonesia, dia berpisah dengan Edhy Prabowo di Bandara Soekarno-Hatta. Lalu, ada beberapa orang datang menghampiri rombongan mereka. Awalnya, kata Ngabalin, dia tidak tahu bahwa mereka adalah orang-orang KPK yang hendak menangkap Edhy.

“Kan mereka datang saya ada di situ. Tapi awalnya Abang tidak tahu itu KPK. Penjelasannya kami juga tidak tahu karena dari belakang jalan, toh. KPK datang. Yang bilang KPK itu orang-orang di situ. Sudah kan ada dua jalur tuh di Terminal III, mereka suruh ‘Pak Ngabalin di sini saja’,” kata Ngabalin kepada wartawan, Rabu.

Baca Juga  Dulu Tolak UU KPK Baru, Sekarang Ngotot Diangkat ASN, Novel Dianggap Inkonsisten

Setelah itu, ia pun berpisah dengan Edhy Prabowo dan melanjutkan pengecekan protokol kesehatan di imigrasi. Usai penangkapan Edhy, Ngabalin pulang ke kediamannya dan tidak ikut bersama KPK.

Menurut Ngabalin, yang melihat langsung penangkapan Edhy, politikus Gerindra itu sangat kooperatif.

“Pak Edhy juga bagus. Pak Edhy juga sangat kooperatif. Kemudian juga menunggu. Teman-teman KPK juga melaksanakan tugas dengan baik. Enaklah tadi,” ujar dia.

Baca Juga: Pangdam Jaya ke FPI: Kalau Ada PKI, Tunjukkan di Mana

Sumber: idntimes.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan