Orang Terkaya Indonesia Persoalkan PSBB, Anies: Nyawa Warga Lebih Berharga

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan(Foto: jawa pos)

IDTODAY NEWS – Langkah bos Grup Djarum Budi Hartono yang mengirim surat ke Presiden Jokowi yang mempertanyakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta menarik perhatian Anis Byarwati.

Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) angkat bicara mengenai sikap orang terkaya di Indonesia tersebut.

Anis berpendapat, seorang pemimpin harus menghargai setiap masukan. Namun tidak semua masukan harus diterima. Itu sebabnya pemimpin harus punya kedalaman pengetahuan, juga harus punya data yang akurat untuk mengambil keputusan.

Dengan kedalaman pengetahuan dan data yang akurat, pemimpin bisa mengambil keputusan tepat. “Bukan pemimpin namanya kalau sedikit ada masukan terus berubah,” ucapnya memberi penekanan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (16/9/2020).


Anis mengakui aksi yang dilakukan bos Djarum itu merupakan haknya sebagai warga negara. Anis mengajak masyarakat untuk menunggu bagaimana sikap yang akan diambil Presiden Jokowi.

Menurut Anis, kebijakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tentang PSBB itu justru sejalan dengan instruksi Presiden Jokowi saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Selasa (7/9/2020).

Saat itu, Presiden Jokowi menegaskan kunci dari ekonomi agar tetap baik adalah kesehatan yang baik sehingga fokus penanganan Covid-19 adalah masalah kesehatan.

Baca Juga  Mensos Risma Blusukan, Kawasan Sudirman-Thamrin Mendadak Muncul Gelandangan, Dibongkar Kepala Suku Dinsos DKI

“Mestinya kita mendukung kebijakan yang diambil Gubernur DKI Jakarta karena sejalan dengan arahan Presiden Jokowi. Apalagi Jakarta adalah ibukota yang merupakan barometer nasional,” kata Anis.

Adapun mengenai dengan pengaruh PSBB pada roda perekonomian, Anis menegaskan bahwa kebijakan PSBB itu dipastikan akan memengaruhi roda perekonomian Ibu Kota. “Namun, dalam pertimbangan saya, nilai nyawa warga jauh lebih berharga,” katanya.

Dia mengatakan, ekonomi bisa dipulihkan, namun orang mati tidak bisa dihidupkan. “Tidak ada ekonomi jika tidak ada orang,” sambungnya.

Anis menilai jika aspek kesehatan dalam menangani Covid-19 dapat dilaksanakan dengan baik, masalah ekonomi akan ikut membaik. Anis memandang saat ini semestinya semua pihak mau bergandengan tangan dalam menghadapi Covid-19 untuk menyelamatkan nyawa rakyat.

“Kita harus bersatu dan mengesampingkan ego sektoral dalam menghadapi masalah bangsa ini,” tegasnya.

Sumber: sindonews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan