Pangdam Jaya: Beragama Belum Tentu Pancasilais

Mayjen Dudung Abdurachman (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)

IDTODAY NEWS – Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurachman mengatakan orang yang beragama belum tentu Pancasilais. Tapi, kata Dudung, orang yang Pancasilais sudah pasti beragama.

Dudung awalnya berbicara mengenai hukum atraktif, yaitu tentang kebaikan yang akan dibalas kebaikan. Begitupun sebaliknya, perbuatan jahat juga akan dibalas dengan kejahatan.

“Intinya bahwa yang saya sampaikan ada hukum atraktif, ada hukum atraktif itu apabila kita menuai suatu kebaikan, maka kebaikan kita akan dapat, begitu juga kalau kita berbuat jahat kepada orang maka kejahatan juga tidak akan lama datang kepada diri kita,” kata Dudung di Markas Kodam Jaya Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu (25/11/2020).

Dudung kemudian menyinggung hukum karma dalam istilah masyarakat Bali. Setelah itu, barulah Dudung menyebut soal orang yang beragama belum tentu Pancasialis.

“Kalau orang Hindu, orang Bali, itu istilahnya ada namanya hukum karma, jadi akan dibalas bukan di akhirat, tetapi akan dibalas di dunia. Kemudian orang yang beragama itu belum tentu Pancasilais, tetapi orang yang Pancasilais sudah pasti dia beragama,” ungkap Dudung.

“Karena ada juga dia merasa beragama, tapi persatuan dan kesatuan dia tidak junjung tinggi, ada orang merasa beragama, tetapi kemanusiaan yang adil dan beradab juga dia junjung tinggi,” imbuhnya.

Baca Juga  Pengamat: Ketegasan Pangdam Jaya Copot Baliho Habib Rizieq Tepat Untuk Jaga Wibawa Negara

Dudung juga menyebut ada orang yang merasa ingin benar sendiri dan membuat aturan semaunya. Dudung kembali menegaskan bahwa Pancasila merupakan perekat untuk kehidupan berbangsa dan bernegara.

“Ada juga orang yang beragama kemanusiaan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan atau perwakilan dia tidak ingin bermufakat dan sebagainya, merasa ingin benarnya sendiri, aturannya aturan sendiri. Ingat bahwa Pancasila itu adalah kesepakatan bersama, kesepakatan bersama yang diambil dari kultur budaya bangsa Indonesia yang kemudian melahirkan sebuah Pancasila, maka Pancasila ini adalah sebagai perekat kehidupan berbangsa dan bernegara,” tuturnya.

Baca Juga  Heboh Karangan Bunga untuk Pangdam Jaya, PA 212: Sengaja Dikondisikan!

Baca Juga: Fadli Zon Sindir Khotbah Jumat Mau Disesuaikan Selera Kemenag

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan