IDTODAY NEWS – Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan pesan kepada presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) soal jangan main ancam.

“Saya enggak temperamental kok, gaya Batak memeang begini apalagi saya tentara. Saya nggak ada merasa aneh itu. Silakan dia (SBY) ngomong begitu, nggak ada urusan saya. Saya pikir anak buah saya itu senang-senang saja kok. Apa ada mereka itu nyapa anak buahnya, care sama anak buahnya yang sakit, kan nggak juga. Mungkin jauh, bukan saya mau bilang saya lebih hebat, saya care sama orang banyak. Saya punya foundation yang saya buat 20 tahun lalu sebelum saya jadi apa-apa,” kata Luhut dalam acara Kick Andy Double Check yang tayang pada Minggu (25/7).

Baca Juga  Luhut: Kita Nggak Tahu Kapan Selesainya COVID-19 Ini

Andy kemudian mengungkit status SBY sebagai junior Luhut di militer. Luhut mengaku menghormati sikap SBY. Menurutnya, tidak perlu pemimpin yang berkuasa sekarang tidak lebih unggul.

“Ya dia kan mantan presiden, kita hormati lah. Saya nggak keberatan. Saya bilang sama Pak Bambang, ya oke-oke ajalah, hak-hak beliaulah. Tapi semua hanya titip saja pada pemimpin-pemimpin yang sudah selesai eranya, lebih bagus seperti Pak Habibie-lah, semua duduk manis, datang sekali mengkritik,” ujar Luhut.

“Nggak perlulah kita merasa bahwa yang berkuasa sekarang ini di bawah kita. Mungkin saja bapak A, bapak B itu lebih pintar. Tapi sekarang yang berkuasa ini ya sudah,” lanjut Luhut.

Baca Juga  Hanum Rais: Bapak Tak Pernah Ajarkan Sedikit Pun Menjadi Manusia Arogan

Pernyataan Luhut tersebut mendapat tanggapan dari Partai Demokrat. Partai Demokrat menjelaskan pernyataan SBY kepada Luhut yang meminta jangan main ancam.

“Konteks Bapak SBY berbicara itu di awal tahun 2018. Intinya, ketika itu mengingatkan kalau kekuasaan yang dimiliki bukanlah untuk menakut-nakuti masyarakat. Sebaliknya, SBY meminta pemerintah dapat bekerja sama dengan masyarakat secara baik. Apabila terdapat suatu kekeliruan dari masyarakat saat mengkritik pemerintah, seharusnya menurut SBY, pemerintah harus mengayomi masyarakat secara baik,” ujar Kabakomstra Demokrat Herzaky Mahendra Putra seperti diberitakan Detikcom, Selasa (27/7).

Baca Juga  SBY Respons Putusan Pemilu Ditunda: Jangan Bermain Api, Terbakar Nanti

Herzaky mengaku kaget atas kehebohan ini. Pihaknya tidak keberatan jika ucapan SBY masih relevan hingga sekarang. Herzaky mengatakan ucapan SBY tersebut disampaikan pada Maret 2018.

“Karena itu, kami kaget kenapa dibahas lagi seolah-olah bicara sekarang. Jadi, tidak nyambung sebenarnya. Kalau memang publik merasa ucapan Bapak SBY masih relevan sampai dengan sekarang, silakan saja. Itu hak publik,” ujar Herzaky.

“Hanya, Bapak SBY tidak mengeluarkan statement itu akhir-akhir ini. Adanya di Maret 2018. Jadi, kami tidak perlu menanggapi balik kalau ada pejabat pemerintah yang terkesan reaktif merespons statement lama Bapak SBY itu,” pungkasnya.

Sumber: jitunews.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan