PBNU Tegaskan Pernyataan Abu Janda ke Natalius Pigai Tak Wakili NU

Sekjen PBNU Helmy Faishal. (Foto: Ristu Hanafi/detikcom)

IDTODAY NEWS – Permadi Arya alias Abu Janda dilaporkan terkait cuitannya yang diduga rasisme terhadap mantan komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. PBNU menegaskan pernyataan Abu Janda tak ada kaitannya dengan NU.

“Oh nggak dong. Saya kira pernyataan yang disampaikan Abu Janda kalau seperti itu, itu tidak mewakili NU ya. Tidak mewakili NU,” kata Sekjen PBNU Helmy Faishal Zaini di gedung PBNU, Jakarta Pusat, Kamis (28/1/2021).

Selain itu, Helmy turut menanggapi cuitan Abu Janda yang soal ‘Islam arogan’. Menurutnya, setiap agama mengajarkan hal baik.

“Wah itu nggak ngerti Islam itu. Masa ngomong gitu? Harus dibedakan antara agama dan orang ya. Kalau oknum dalam agama itu di semua agama ada sehingga mencerminkan agama itu kejam, agama itu radikal dan seterusnya,” ujarnya.

“Semua agama mengajarkan kedamaian. Kalau ada mengajarkan kekerasan itu oknum-oknum umat beragama itu,” sambungnya.

Seperti diketahui, dalam akun Twitternya @permadiaktivis1, Abu Janda menyinggung Natalius Pigai yang mengomentari kapasitas mantan Kepala BIN Hendropriyono dalam sebuah berita berjudul ‘Pigai ke Jenderal Hendropriyono: Apa Kapasitas Bapak di Negeri Ini’. Abu Janda kemudian memaparkan sejumlah jabatan yang pernah diduduki Hendropriyono.

Baca Juga  Saling Balas Komentar, Hendropriyono: Kamu Berubah 180 Derajat, Bukan Pigai Yang Dulu

Abu Janda lantas mempertanyakan balik kapasitas Pigai. Dia kemudian mempertanyakan hal yang dinilai KNPI sebagai sebuah ujaran diduga rasisme, yakni pertanyaan soal apakah Pigai sudah selesai berevolusi.

“Kapasitas Jenderal Hendropriyono: Mantan Kepala BIN, Mantan Direktur Bais, Mantan Menteri Transmigrasi, Profesor Filsafat Ilmu Intelijen, Berjasa di Berbagai Operasi militer. Kau @NataliusPigai2 apa kapasitas kau? Sudah selesai evolusi belum kau?,” cuit Abu Janda.

Laporan tersebut bernomor: LP/B/0052/I/2021/Bareskrim pada Kamis 28 Januari 2021. Abu Janda dilaporkan atas dugaan melanggar Pasal 45 ayat (3) juncto Pasal 27 ayat (3) dan/atau Pasal 45 A ayat (2) juncto Pasal 25 ayat (2) dan/atau Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Kebencian atau Permusuhan Individu dan/atau Antar Golongan (SARA), Pasal 310 dan/atau Pasal 311 KUHP.

Abu Janda mengklarifikasi bahwa cuitannya itu bukan rasial. Abu Janda sendiri mengaku tidak mempercayai teori Darwin.

“Kalau dari konteks objek laporannya sebenernya kan itu kan asumtif, jadi mereka berasumsi bahwa saya ini rasis. Padahal kalau dari kalimatnya nggak ada, pertama konteksnya bukan menyatakan, tapi bertanya,” kata Abu Janda saat dihubungi detikcom, Kamis (28/1/2021).

“Saya ini seorang muslim, saya meyakini Nabi Adam itu manusia pertama di bumi, saya tidak percaya teori Darwin. Cuma orang tidak bertuhan, ateis yang percaya teori Darwin dan yang pertama menggiring opini comment saya ke teori Darwin memang Rocky Gerung yang ateis, dia kan pernah terang-terangan mendukung ateisme.

Abu Janda kemudian menjelaskan maksud ‘evolusi’ yang ditujukan kepada Natalius Pigai itu. Ia kemudian merujuk kepada Kamus Besar Bahas Indonesia (KBBI) bahwa kata-kata ‘evolusi’ yang dia maksud mengandung arti ‘perubahan atau perkembangan’.

Baca Juga  Natalius Pigai: Rasisme Tak Akan Selesai Sebelum Mensos Risma Dihukum

“Jadi tidak ada saya berpikir teori Darwin ketika saya mengatakan itu. Evolusi di KBBI itu tidak ada kaitannya sama teori Darwin, di kamus besar itu artinya berkembang. Yang aku maksud itu jadi ‘Kau ini sudah berkembang belum otak kau’ itu maksudnya ‘kau nggak ada otak’, gitu, cuma dikaitkan ke teori Darwin sama si Rocky Gerung itu,” jelasnya.

Permadi Arya mengaku bahwa cuitannya itu sudah dihapus selang satu jam setelah dia mem-posting tulisannya itu. Ia mengaku menghapusnya bukan karena takut, melainkan karena komentar pengikutnya malah melakukan body shaming.

Baca Juga: Idham Azis dan Istri Minta Maaf, Pamit dari Polri dengan Protokol Kesehatan

Sumber: detik.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan