IDTODAY NEWS – Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menanggapi sikap partai PDI-Perjuangan yang menginginkan Pilkada digelar pada tahun 2024.

Ia menilai, sikap partai berlambang kepala banteng tersebut tidak lain hanya ingin melemahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pasalnya, jika Pilkada digelar pada tahun 2024 maka Anies bakal kehilangan panggung selama dua tahun karena masa jabatannya berakhir pada tahun 2022.

“Pertama, ingin melemahkan Anies sehingga tak punya panggung selama 2 tahun,” ungkapnya dihubungi Pojoksatu.id di Jakarta, Jumat (29/1/2021).

Dengan begitu, kata Pangi, semua kepala daerah di seluruh Indonesia yang berakhir masa jabatannya pada tahun 2022 akan diisi pelaksana tugas (Plt).

“Bayangkan ada ratusan kepala daerah yang akan plt kalau Pilkada Serentak 2024, itu bisa dibayangkan Kemendagri dan PDIP bakal menang banyak,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan setuju jika Pilkada digelar pada 2024.

Baca Juga  Sertifikasi Dai Disebut Alat Bungkam Suara Oposisi, Buat Gaduh dan Meresahkan Masyarakat

Sebagaimana yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang pelaksanaan Pilkada.

Menurut Djarot, persoalan pilkada lebih pada aspek pelaksanaan dan bukan pada substansi undang-undang.

“Atas dasar hal tersebut, sebaiknya Pilkada Serentak tetap diadakan pada tahun 2024. Hal ini sesuai dengan desain konsolidasi pemerintahan pusat dan daerah,” kata Djarot dalam keterangan tertulis, Rabu (27/1).

Baca Juga  ‘Diincar’ Polda Metro, Anies Baswedan Dicecar 33 Pertanyaan, Ini Hasil Pemeriksaannya

Selain itu, lanjut Djarot, PDIP sepakat bahwa perlu ada evaluasi dari pelaksanaan Pilkada 2020 demi meningkatkan kualitas pemilihan dan demokrasi.

“Namun belum mengarah pada urgensi perubahan UU Pilkada,” jelas mantan wakil Gubenur DKI Jakarta itu periode.

Baca Juga: Penodong Imam Masjid Depok, Keluarga: Dia Alami Gangguan Jiwa…..

Sumber: fajar.co.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan