IDTODAY NEWS – Tenaga Kerja Asing (TKA) Cina merupakan bagian persiapan pangkalan militer negeri Tirai Bambu di Indonesia.

“TKA Cina itu bagian persiapan pangkalan militer di Indonesia. TKA Cina di Indonesia telah ikut wajib militer di negaranya,” kata pengamat kebijakan publik Amir Hamzah kepada suaranasional, Senin (8/9/2020).

Amir mengingatkan, pangkalan militer tidak hanya dilihat dari lapangan terbang buat pesawat tempur, helikopter maupun personal tentara.

“Keberadaan pabrik yang di dalamnya ada TKA Cina juga menjadi bagian persiapan pangkalan militer. Pabrik Cina di Morawali mempunyai dua lapis penjagaan. Bagian terluar keamanan dari Indonesia. Sedangkan lapis kedua bagian produksi, keamanan dari Cina. Kita juga tidak tahu aktivis di dalamnya,” jelasnya.

Menurut Amir Hamzah, pabrik milik investor Cina di Indonesia bisa memproduksi alutsista jika terjadi perang di kawasan Laut Cina Selatan. “Ketika terjadi perang yang yang melibatkan Cina, pabrik milik Cina seperti di Morawali bisa memproduksi alutsista,” ungkapnya.

Amir mengatakan, Cina menyiapkan pangkalan militer Cina termasuk di Indonesia untuk menghadapi Amerika Serikat (AS) ketika terjadi perang di Laut Cina Selatan. “AS mempunyai pangkalan militer dari, Afrika, Timur Tengah sampai Darwin, Australia,” pungkas Amir Hamzah.

Baca Juga  Tanggapi Din Syamsuddin, PBNU: Tak Masalah Mau Wakaf Dimana Saja

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi secara tegas membantah jika Indonesia akan dijadikan pangkalan militer oleh Cina.

“Secara tegas saya ingin menekankan bahwa sesuai dengan garis dan prinsip politik luar negeri Indonesia, maka wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun,” ujar Retno dalam press briefing virtual Kementerian Luar Negeri, Jumat (4/9/2020).

Dalam laporan berjudul “Military and Security Developments Involving The People’s Republic of China 2020”, sebagaimana dikutip dari website www.defense.gov, militer AS menyebut China menargetkan sejumlah negara di dunia termasuk Indonesia sebagai tempat membangun pangkalan militer.

Bahkan Retno mengulangi dan menegaskan pernyataannya itu bahwa wilayah Indonesia tidak akan pernah menjadi pangkalan militer bagi negara lain.

Dalam laporan Pentagon, tak hanya RI yang disebut, negara lain juga disasar seperti Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, dan Tajikistan.

Tawaran juga diberikan ke Namibia, Vanuatu dan Kepulauan Solomon. Kamboja bahkan disebut sudah menandatangani perjanjian rahasia yang memungkinkan militernya dipakai Cina.

Sumber: suaranasional.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan