IDTODAY NEWS – Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) Din Syamsuddin merespons pernyataan Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko yang menuding KAMI mengganggu stabilitas politik Tanah Air. Din meminta Moeldoko dan para staf di Istana untuk tidak mudah melempar tuduhan tanpa alasan kuat kepada KAMI.
Din menegaskan KAMI tak pernah memecah-belah rakyat. Justru Din menduga sebaliknya, ada pihak yang sengaja menggarakkan massa untuk menolak KAMI.
“Apakah KAMI yang memecah-belah rakyat ataukah kelompok-kelompok penolak KAMI. Yang patut diduga direkayasa bahkah didanai pihak tertentu yang justru memecahbelah rakyat?” kata Din kepada wartawan, Jumat 2 Oktober 2020.
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menanyakan apakah kritik dan koreksi KAMI yang menciptakan instabilitas, ataukah justru kebijakan pemerintah yang tidak bijak, antikritik dan tidak mau mendengar aspriasi rakyat yang justru memiliki andil dalam menciptakan instabilitas?
“Apakah KAMI yang keluar dari batas (karena memaklumkan penyelamatan bangsa dan negara) ataukah pemerintah yang melampaui batas? Dengan menumpuk utang negara yang jadi beban generasi penerus, membentuk bersama DPR UU yang merugikan rakyat dan mengabaikan rakyat berjuang mempertahankan diri dari wabah dengan harus membiyai sendiri tes kesehatan,” ujar Din lagi.
KAMI, lanjut Din, mengingatkan juga kepada KSP yang juga eks Panglima TNI Moeldoko dan jajaran kekuasaan untuk tidak perlu melempar ancaman kepada rakyat. Pada era demokrasi modern dewasa ini arogansi kekuasaan, sikap represif dan otoriter sudah ketinggalan zaman.
“Bagi KAMI, semakin mendapat tantangan dan ancaman, akan menjadi pelecut untuk tetap beristiqomah dalam perjuangan. KAMI bukan kumpulan orang-orang pengecut karena para insan yang bergabung dalam KAMI adalah mereka yang menyerahkan segala urusan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Allah SWT dan hanya takut kepadaNya,” ujar Din Syamsuddin.
Sumber: viva