PKS Sebut Risma Berlebihan saat Latih Pemulung, Ferdinand Hutahaean: Merasa Anies Terancam?

Ferdinand Hutahaean politisi asal Sumatera Utara /instagram.com // @Ferdinand_Hutahaean

IDTODAY NEWS – Ferdinand Hutahaean merasa heran dan mempertanyakan dengan sikap dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terhadap aksi Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau Risma.

Ferdinand Hutahaean menilia Risma sedang melakukan hal baik mengurusi rakyat, melatih pemulung agar memiliki kehidupan yang lebih baik.

Sehingga Ferdinand Hutahaean menganggap bahwa orang PKS ini merasa Anies Baswedan terancam secara politik oleh kehadiran Risma di DKI Jakarta.

Hal ini disampaikan Ferdinand Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Sabtu, 30 Januari 2021.

“Orang PKS ini merasa Anies terancam secara politik oleh kehadiran Risma di Jakarta?,” tulis Twitter @FerinandHaean3 seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

“Mengapa sih bagi orang PKS ini, melakukan yang baik, mengurusi rakyat terlantar supaya punya kehidupan dianggap salah?,” tanya Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean bahkan menilai apa yang dilakukan oleh mantan Wali Kota Surabaya ini adalah sebuah kegiatan yang merakyat.

Baca Juga  Ketua PW GP Ansor Banten Dituduh Membakar Spanduk Habib Rizieq, GP Ansor: Kami Bersama Ahmad Nuri

“Bukankah yang dilakukan Risma ini adalah bagian dari memelihara rakyat?,” tambahnya.

Selain itu mantan politisi Partai Demokrat ini juga mempertanyakan sikap PKS yang selalu tidak setuju dengan hal baik untuk rakyat.

“Mengapa PKS ini keberatan dan tidak setuju dengan hal-hal yang baik untuk rakyat dan untuk kebangsaan?,” ucap Ferdinan Hutahaean.

“Ada apa dengan partai ini? Haruskah menyusul HTI dan FPI dibubarkan?,” tambahnya.

Baca Juga  Munculkan Duet Anies-Sandi di 2024, PKS: Salah Satu Tawaran Terbaik

Baca Juga: Ajak Netizen Unfollow akun Provokator, Susi Pudjiastuti: Jangan Pedulikan lagi Orang Seperti ini!

Sumber: pikiran-rakyat.com

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan