PKS Usulkan ke Pemerintah Pakai Konsep Ekonomi Islam, Ini Salah Satu Solusi Hadapi Pandemi

Anggota Komisi XI DPR RI Anis Byarwati yang sekaligus Ketua DPP PKS bidang Ekonomi dan Keuangan. (pojoksatu.id)

IDTODAY NEWS – Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Byarwati menyarankan pemerintah memakai konsep ekonomi Islam dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Ini salah satu solusi dan startegi menghadapi kesulitan ekonomi akibat pukulan pandemi Covid-19,” ujarnya kepada Pojoksatu.id, Sabtu (28/8/2021).

Menurut Anis, nilai-nilai ekonomi Islam dapat memenuhi kebutuhan untuk mendapatkan ketenangan jiwa pada masa pandemi.

“Dengan keyakinan kepada kekuasaan dan hakikat kepemilikan Allah serta kompatibel untuk menentukan prioritas ekonomi,” terangnya.

Selain itu, Anggota DPR RI Bidang Ekonomi dan Keuangan itu menyinggung soal pengangguran akibat pandemi.

Berdasarkanb data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah pekerja yang menganggur karena Covid-19 mencapai 2,56 juta jiwa.

Dari jumlah itu, sebanyak 0,76 juta jiwa bukan angkatan kerja berhenti bekerja karena Covid-19 sepanjang Februari hingga Agustus 2020.

Adapun tenaga kerja yang sementara tidak bekerja karena Covid-19 mencapai 1,77 juta jiwaa. Sedangkan penduduk yang mengalami pengurangan jam kerja karena Covid-19 mencapai 24,03 juta jiwa.

Baca Juga  Menag Doakan Ketum PBNU Said Aqil Siradj Lekas Sembuh dari Covid-19

Selain itu, Anis juga menguraikan data BPS yang menyebutkan bahwa selama pandemi berlangsung, telah terjadi peningkatan angka kemiskinan.

Persentase penduduk miskin pada September 2020 mencapai 10,19% naik dari 9,22% pada tahun sebelumnya.

Jumlah penduduk miskin mencapai 27,55 juta jiwa pada September 2020 naik dari 25,14 juta pada September 2019. Penduduk miskin naik 2,41 juta jiwa sepanjang September 2019-September 2020.

Baca Juga  Sebut Oposisi Penakut, Fahri Hamzah Dinilai Mengkritik Diri Sendiri

Data terbaru (Maret 2021) menunjukkan angka kemiskinan mencapai 27,54 juta jiwa atau 10,14%.

Penduduk miskin di perdesaan pada September 2020 mencapai 15,51 juta jiwa atau 13,2%. Sedangkan di perkotaan sebesar 12,04 juta jiwa atau 7,88%.

Data Maret 2021 menunjukkan kemiskinan di perdesaan mencapai 15,37 juta jiwa atau 13,1% sedangkan di perkotaan mencapai 12,18 juta jiwa atau 7,89%.

Sumber: pojoksatu.id

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan